Ukir Kue Tiga Dimensi dengan Pisau
Besarnya cake tergantung dari bentuk yang diinginkan
CAKE berbentuk dua dimensi dengan hiasan buttercream sudah biasa ditemukan. Namun cake yang bentuknya 3D, sangat jarang kita temukan. Tidak mudah membuat kue seperti ini. Di Pontianak saja, bisa dihitung dengan jari toko kue yang menjual kue seperti ini.
Delicia Cake, toko kue yang berada di Jalan HM Suwignyo, menjual dan melayani pesanan cake
3D dengan berbagai bentuk selera konsumen. Louise Wulandari sang pemilik toko kue Delicia Cake ini ingin melakukan sesuatu yang beda lewat kue hasil karyanya.
"Saya mulai membuat 3D cake sejak 2009. Kue ini dibuat dengan cara diukir dengan pisau. Tidak mudah membuatnya. Untuk satu kue 3D butuh waktu sekitar 3-5 jam. Lumayan memakan waktu," ujar Louise kepada Tribunpontianak.co.id, saat ditemui di kediamannya, Selasa (3/12).
Kue 3 Dimensi lebih familiar dengan istilah Carving/sculpted cake/costumized cake. Disebut carving cake karena kue ini dibentuk khusus dengan cara diukir sesuai dengan bentuk pesanan. Besarnya cake tergantung dari bentuk yang diinginkan. Untuk satu cake ini bisa jadi membutuhkan lebih dari satu loyang cake dan tentu saja memakan waktu yang lebih lama.
Secara estetika carving cake terlihat lebih artistik. Bentuknya hampir terlihat nyata seperti aslinya. Oleh karena itu, tak heran untuk harga satu cake ini lumayan mahal. Yakni dari Rp.600.000 sampai jutaan rupiah.
Tingkat kerumitan pengerjaannya juga membuat harga jualnya menjadi mahal. "Cake 3D yang saya buat, ada yang sampai Rp 3.500.000. Harga bukan hanya ditentukan dari besar atau kecilnya cake, tapi lebih pada tingkat kerumitan pengerjaannya," ujarnya.
Ada beberapa teknik yang dibutuhkan dalam membuat cake jenis ini agar bentuknya bisa proporsional. Jika tidak bentuknya akan tidak sama seperti aslinya.
"Membuat bentuk kue yang proporsional ada teknik dan hitungannya. Selain itu kemampuan
berimajinasi dan kreatifitas dibutuhkan juga dalam membuat kue ini. Kalau tidak kita akan sulit membuatnya persis sama aslinya," pungkas Louise.
Supaya lebih nyata bentuknya, fondant/icing plastic menjadi bahan utama hiasannya. Dan bahan kue ini lumayan mahal harganya. "Tujuh kilogram fondant harganya Rp 500 ribu," tambahnya.
Fondant merupakan gula yang sudah difabrikasi. Sangat sensitif terhadap air. Jika terkena air dan udara lembab dapat merusak fondant dan membuatnya lembek.
Saat proses pembuatannya ada beberapa yang harus diperhatikan. Yaitu harus sangat berhati-hati mengerjakannya saat hari hujan. Ruangan ber-AC sangat tepat untuk tempat pembuatannya. Karena udara dingin dari AC dapat membuat teksturnya menjadi keras.
Selain bahan fondant yang biasa digunakan, ia juga kerap memanfaatkan buttercream sebagai alternatif pengganti hiasan cake. "Jika ada pesanan yang menginginkan bentuk binatang seperti anjing, kelinci, kucing atau binatang lain yg berbulu, maka saya lebih memilih buttercream," terangnya.
Poin penting yang juga harus diperhatikan ketika membuat kue ini adalah cakenya harus padat. Misalnya brownies kukus atau lapis surabaya. Kalau tidak padat akan membuat konstruksi kue ini tidak akan bagus. Mudah rebah, kurang kokoh, dan berubah bentuk.
Alat yang dibutuhkanpun jika dihitung banyak macamnya. Harganya pun tidak murah. Namun dengan kreatifitas dimiliki Louise, ada saja ide yang keluar untuk menyiasatinya.
Carving Cake buatan Delicia memang tidak ada duanya. Lekukan demi lekukan terlihat jelas. Benar-benar kelihatan seperti aslinya. Saking cantiknya, kadang sayang untuk disantap. (tribun cetak)