Duta LH Ajak Anak Peduli Lingkungan

Dari kegiatan yang mereka lakukan menjadi bahan percontohan dari berbagai pihak sekolah.

Penulis: Mirna | Editor: Jamadin
zoom-inlihat foto Duta LH Ajak Anak Peduli Lingkungan
Mirna
Para Duta Lingkungan Hidup saat membersihkan Lingkungan
KOMUNITAS Duta Lingkungan Hidup Kalimantan Barat, atau yang disingkat Kotaku, ini sudah hampir tujuh tahun berdiri. Sampai saat ini masih aktif dan giat melakukan berbagai kegiatan lingkungan hidup.

Kotaku beranggotakan lebih dari 100 anggota. Mereka yang tergabung di sini, adalah kumpulan pemenang hingga peserta Duta Lingkungan Hidup Provinsi dari 2006 sampai sekarang.

"Dan terkadang ada juga relawan yang ingin bergabung yang kita namankan Sahabat Kotaku," tambah Frita Olivia, Duta Lingkungan Hidup ekoregion Kalimantan periode 2012-2014, Jumat (7/6/2013).

Ia menjelaskan, yang membedakan antara Kotaku dengan komunitas lingkungan hidup lainnya, yaitu mereka beranggotakan duta-duta lingkungan hidup dari berbagai kabupaten yang ada di Kalimantan Barat. Di mana mempunyai visi dan misi menjadi perpanjangan pemerintah untuk mensosialisasikan pentingnya lingkungan hidup untuk djaga.

Dan mereka beberapa kali mendapatkan bantuan dana dari berbagai negara sahabat, seperti Korea, Jerman, dan Belanda, atas proposal yang diajukan.

Kegiatan yang mereka telah lakukan, di antaranya sosialisasi di berbagai sekolah, di hadapan stackeholder lainnya, dan juga menyampaikan pesan-pesan lingkungan di hadapan petinggi-petinggi lingkungan. Khususnya yang pernah datang ke Pontianak.

"Tujuan sosialisasi yang telah kami lakukan dari tingkat SD sampai SMA, yaitu agar kesadaran lingkungan tumbuh mengakar dari sejak dini, dan kami punya pemikiran bahwa dari anak-anak ini bisa lebih menyadarkan orangtua tentang lingkungan. Karena orangtua atau mereka yang dewasa pasti malu jika anak saja bisa menjaga lingkungan, sedangkan mereka tidak," paparnya.

Selain itu kurikulum tentang lingkungan secara terspesifikasi memang tidak ada di Indonesia, yang ada hanya muatan lokal tapi tidak menjurus langsung tentang lingkungan.

Sosialisasi yang diberikan memberikan progres yang sangat berarti. "Karena sosialisasi envi school yang kami ajarkan, berbeda dengan subjek sosialisasi biasa. Kami menambahkan unsur fun (menyenangkan) agar anak-anak tidak bosan atau monoton pada apa yang kami sampaikan. Dan Alhamdulillah guru-guru dari beberapa sekolah banyak memberikan pujian kepada kami atas sosialisasi lingkungan yang kami adakan," ujarnya.

Kegiatan yang mereka lakukan seperti mengajak para siswa untuk bermain permainan simulasi pemilahan sampah serta beberapa pengetahuan tentang sampah. Contoh pengajaran yang menyenangkan yaitu di saat memilah sampah organik dan anorganik.

"Setelah kami selesai bermain pemilahan sampah dengan audio visual(laptop), kami langsung mengimplementasikan kegiatan tersebut di halaman sekolah.
Mengajak anak-anak untuk memungut sampah dengan menyediakan tempat sampah organik (sampah basah) dan tempat sampah anorganik (sampah kering)," tuturnya.

Dari kegiatan yang mereka lakukan menjadi bahan percontohan dari berbagai pihak sekolah. "Kami sangat berterimakasih kepada sekolah-sekolah yang telah dikunjungi," imbuhnya.

Selain sosialisasi ke berbagai sekolah, menurut mereka banyak pedalaman-pedalaman di Kalbar khususnya Pontianak yang telah mereka kunjungi untuk sosialisasi tersebut. (Edisi Cetak)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved