Pengacara yang Biasa Tak Dibayar
Oleh karena ia tidak mempermasalahkan ketika jasa dirinya sebagai lawyer tidak dibayar sepeserpun.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pengacara Dewi Aripurnamawati percaya, rezeki yang kita dapat semuanya telah diatur oleh Sang Khaliq. Setiap rezeki yang didapatkan ada rezeki orang lain yang harus disampaikan. Baginya uang bukan segalanya. Oleh karena ia tidak mempermasalahkan ketika jasa dirinya sebagai lawyer tidak dibayar sepeserpun.
"Hampir delapan puluh persen klien yang datang ke saya mengucapkan minta tolong. Kalau sudah mengatakan itu, saya tidak bisa apa-apa. Mereka datang pada saya, tentunya butuh bantuan saya. Jadi saya selalu berikan yang terbaik dan memperjuangkan apa yang mereka inginkan," ucap anggota Dewan Pendidikan Provinsi Kalbar itu.
Karena masih banyak orang-orang yang membutuhkan jasanya, makanya ia terus bertahan pada profesinya ini. "Saya turun dengan Bismillah, berusaha membantu mereka dengan baik. Memperjuangkan secara hakiki. Saya yakin jika niat kita baik maka hasilnya akan baik pula," pungkasnya.
Dirinya yang selalu all out pada setiap kasus ditangani, kerap membuatnya sampai jatuh sakit. "Saya kalau sudah megang perkara selalu diresapi, seolah-olah saya yang menjalani dan berada di sana. Sehingga saya selalu maksimal. Kadang sampai tidak bisa tidur, bahkan jatuh sakit karena kurang istirahat," tuturnya.
Baginya kebenaran harus dijunjung tinggi. Ia tidak menampik jika ketika mengetahui kasus yang ditangáninya kemudian tercuak suatu ketidakbenaran, maka ia akan mundur. Meskipun sudah di tengah jalan.
Ketika ditanyakan apakah ia sering diteror pada setiap kasus ditanganinya, ia menjawab hingga saat ini tidak ada teror yang membuat hidupnya dan keluarganya terusik. Menurutnya hidup adalah untuk mati. Ia akan terus berjalan melangkah sesuai kebenaran. Selalu menjaga hati dari yang tidak baik. (mir/tribun pontianak cetak)