Mio Owners Bangun Solidaritas

Pertama kali Mio Owners Pontianak disingkat pendiri menjadi MOP. Seiring perjalanan kita, dengan semakin banyak yang masuk

Penulis: Mirna | Editor: Arief
zoom-inlihat foto Mio Owners Bangun Solidaritas
ISTIMEWA
Mio Owners Pontianak menggelar kopi darat di depan Stadion Sultan Syarif Abdurrahman, Pontianak, beberapa waktu lalu.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Berlatar belakang ingin menjalin persaudaraan dan memberi suatu tempat atau wadah bagi pengguna Yamaha Mio di Kalbar, khususnya Pontianak, dibentuklah Mio Owners Pontianak (MIO). Hampir delapan tahun sudah klub motor ini bertahan.

Mio Owners Pontianak sebagai organisasi yang dinamis, telah mengalami beberapa kali perubahan, dari disain logo hingga nama panggil. Namun perlu digarisbawahi, bahwa perubahan-perubahan tersebut tidak merubah nama. Karena dari pertama kali dibuat hingga sekarang masih Mio Owners Pontianak.

"Pertama kali Mio Owners Pontianak disingkat pendiri menjadi MOP. Seiring perjalanan kita, dengan semakin banyak yang masuk, seorang anggota kita mengusulkan mengubah MOP menjadi Morpin," terang Satria, Ketua Mio Owners Pontianakkepada Tribun, Kamis (9/5/2013).

Menurutnya, perubahan nama ketika itu sangat keren, dan berpengaruh positif. Dikarenakan sesuatu dan lain hal, anggota yang mengubah desain dan nama panggil tersebut keluar dari Mio Owners Pontianak, logo serta nama panggil klub pun dicabut.

Perubahan nama pun terjadi lagi. Nama panggil ketiga ini masih digunakan sehingga sekarang. "Cukup menarik diceritakan, sebab perubahan tersebut melibatkan seluruh anggota Mio Owners Pontianak. Perubahan tersebut dilakukan di ruang belajar Yamaha Enginnering School di FMS. 

Nama panggil tersebut masih digunakan sehingga sekarang, walaupun disain logo telah mengalami 3 kali perubahan bentuk dan sekali perubahan warna, nama panggil dari Mio Owners Pontianak tersebut adalah MIO," ceritanya.

Eksistensi klub mereka yang boleh dikatakan cukup lama, pada dasarnya dilandasi oleh tali persaudaraan yang kuat di antara mereka. Persaudaraan yang dipupuk sampai saat ini membuat mereka semakin kokoh meskipun diterpa angin yang begitu kuat.

"Tidak ada perbedaan di antara kami. Yang muda dan tua serta yang lama dan yang baru, semuanya sama. Karena kami di sini bukan sekedar komunitas, tapi kami sebut sebuah keluarga," ujarnya.

Mereka merasakan teman-teman satu sama lain sudah tak dapat dipisahkan lagi. Suka duka telah mereka lalui bersama. "Di saat kita susah semuanya saling membantu. Solidaritas kita sangat besar. Jadi jika ada teman terkena musibah, pastinya kita akan saling bahu membahu membantu," ujar mereka.

Kerap mereka selalu merindukan kebersamaan yang terjalin jika lagi ngumpul bareng. "Canda tawa dan kebersamaan itulah, yang selalu membuat rindu. Ada saja yang selalu menjadi bahan tertawaan. Kalau sudah ngumpul, semuanya menjadi fresh," tambah Satria.

Untuk memupuk tali persaudaraan di antara mereka, mereka setiap pekan selalu mengadakan kopi darat. "Tempat kopdarnya kita di Yamaha Graha (depan SMPN 1). Sedangkan basecampnya di depan SMA Bina Utama," pungkasnya. 

Setiap Tahun Tiga Kali Pelantikan
Program turing tahunan yang mereka adakan, ternyata berbeda dengan turing pelantikan. Turing pelantikan diadakan setiap tiga kali dalam setahun. "Turing tahunan itu tidak dalam rangka pelantikan keluarga baru. Istilah anggota baru, kami sebut sebagai keluarga baru," ujar mereka.

Sampai saat ini, mereka selalu menjadikan Pantai Pasir panjang sebagai tempat pelantikan keluarga baru. Menurut mereka karena tempat tersebut memiliki panorama yang nyaman untuk bersantai. "Suasana di sana enak banget. Pas untuk suasana kebersamaan," pungkas mereka.

Mereka menjelaskan turing pelantikan pada dasarnya diselenggarakan sederhana. "Paling kita menanyakan tentang misi dan visi masuk Mio Owners. Dan sedikit mengerjai mereka supaya membuat mereka selalu teringat akan pelantikan itu,"  terang Satria.

Pelantikan yang diadakan bukan sekadar pelantikan ceremonial. Tapi lebih pada pengenalan lebih dalam. "Yakni agar mengenal satu sama lain," ucapnya.

Sebagai keluarga baru, mereka selalu diajak baksos ke panti asuhan. Ini bertujuan agar mereka mengetahui, Mio Owners bukan mengajarkan kepada mereka agar lebih peduli terhadap sesama. Bukan hanya sebuah klub motor.

"Biasa kita ke panti asuhan memberikan buku layak pakai serta beberapa jenis bahan makanan. Meskipun tidak banyak, yang terpenting kita dapat meringankan kebutuhan yang mereka perlukan," pungkasnya. (mir/tribun pontianak cetak)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved