Kembangkan Sulap di Tanah Borneo

Untuk mempelajari sulap, mereka meñjelaskan ada beberapa tahapan yang dilakukàn

Penulis: Mirna | Editor: Arief
zoom-inlihat foto Kembangkan Sulap di Tanah Borneo
ISTIMEWA
Borneo Arcani Magician (BAM)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sekitar 2 tahun sudah Borneo Arcani Magician (BAM) terbentuk. Terbentuknya komunitas ini dikarenakan tekad dan kemauan yang kuat dari beberapa pesulap Kalbar untuk mengenalkan serta mengembangkan sulap di Pontianak, sehingga dibuatlah komunitas sulap.

Borneo Arcanine Magician berasal dari kata Borneo:Kalimantan, Arcanine Magician (9 Pesulap Misterius). Awalnya mereka hanya berjumlah 9 orang, kemudian seiring berjalannya waktu bertambah menjadi 15 orang.

"Ceritanya komunitas ini berawal dari sering ngumpul-ngumpul kemudian tercetus ide ingin bikin komunitas sulap. Kita buatlah tim dan akhirnya terbentuklah komunitas sulap yang diinginkan," ujar Juliandi, Magician Pontianak yang kerap disapa Andika Pratama ini saat diwawancarai Tribun, Rabu (27/3).

Meskipun keberadaan mereka masih dikatakan belum lama, namun BAM cukup terkenal di Kota Pontianak ini. Kerap mereka sering diundang untuk mengisi berbagai acara. Ternyata sulap yang mereka kuasai saat ini dipelajari sendiri-sendiri atau otodidak. Melihat di youtube, kemudian mereka pelajari dan tekuni sampai menguasainya.

Untuk melakukan aksinya, teman-teman BAM memiliki karakter masing-masing sesuai dengan
aliran yang diusung. Yakni ada yang menganut aliran close up, mentalist, hipnotis, fakir, comedian, cardicon dan sebagainya. "Semua aliran sulap ada di sini. Setiap teman-teman memiliki ciri khas aksi masing-masing," tuturnya.

Pada dasarnya sulap terdiri dari beberapa aliran. Yaitu close up, mentalist, hipnotis, fakir, comedian, cardicon, dan sebagainya. Ia menjelaskan aliran close up seperti yang dipelajarinya yaitu permainan sulap secara dekat dengan penonton, seperti aksi yang dilakukan Demian. Untuk permainan dengan pikiran dan bisa memprediksikan ke depannya gimana disebut aliran mentalis.

Sedangkan permainan yang sangat extreme seperti di lintas mobil, masukin api dalam mulut dan lain-lain namanya aliran Fakir. "Tentunya setiap aliran memiliki tantangan tersendiri," tambahnya.

Selain mengisi berbagai acara dari satu tempat ke tempat yang lain, kadang mereka melakukan aksi dana untuk membantu mereka (masyarakat atau para korban) yang membutuhkan.
Menurut mereka sulap yang dipelajari tak hanya sekadar menambah wawasan mereka di dunia sulap, tapi juga menjadikan pembelajaran yang berarti untuk diri sendiri.

"Manfaatnya bagi saya secara pribadi banyak sekali. Dengan mengajak penonton untuk terhibur dalam permainan yang dilakukan membuat saya bukan hanya terhibur, tetapi juga dapat memberikan suatu pembelajaran dan nilai filosofi dari permainan sulap saya," ujar Oktha Pardiansyah, magician yang mengusung aliran fakir itu.

Berbicara rencana kedepan, mereka ingin membuat acara sendiri dan mengadakan seminar BAM. " Kebersamaannya dilakukan dengan job-job yang ditawarkan," pungkas Andika.

Lakukan Aksi Dilindas Mobil
Setiap magician tentunya memiliki aksi yang berbeda-beda. Seperti yang dilakukan Andika. Cirikhas permainannya berhubungan kontak langsung dengan audience atau on the street magic. Artinya, aksi permainannya selalu melibatkan audience di dekatnya. Permainan yang sering dilakukannya yaitu main korek api, kartu dan koin. "Kadang ada dari beberapa penonton, ada yang enggan untuk diajak bermain. Sedih juga jika ada yang seperti itu," tuturnya.

Beda halnya dengan aksi permainan sulap yang sering dilakukan Oktha. Dari pesulap BAM yang ada, boleh dikatakan aksi dilakukannya sangat ektrem dibandingkan yang lain. Kadang nyawa adalah taruhannya.

Satu di antara contoh permainan yang pernah dilakukannya, yaitu ia berbaring di jalan dan dilindas mobil yang berisikan 10 penumpang di dalamnya. Tak hanya itu ia juga pernah berbaring di atas tumpukan beling.

Selain memberikan hiburan dari aksi sulap yang dilakukannya, kerap ia mengajak para penonton untuk belajar akan suatu aksi yang dilakukannya. Misalnya pada permainan fire eating. Sambil menunjukkan aksinya, ia juga bercerita tentang sejarah permainan api itu sendiri.

Dari semua aksi yang dilakukan Oktha dan kawan-kawan, mereka bersyukùr sampai detik ini semuanya selalu berjalan lancar. Tanpa ada korban atau terjadi accident (kecelakaan) saat beraksi.

Belajar Secara Otodidak
Kepiawaian para pesulap BAM dalam melakukan aksinya, ternyata mereka pelajari secara otodidak. "Jadi disini kan aliran berbeda semuanya. Kami pelajari itu secara otodidak," ungkap Andika.

Setiap aksi atau trik dilakukan tentunya memiliki tingkat kesulitan tersendiri. "Cara mengatasi nya, yakni tuk mencari semuanya itu, saya buka youtube dan itu lah sumber pembelajarannya. Tinggal kita sendiri yang mempelajari dan menyempurnakannya," ujarnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved