Berantas Buta Aksara
Tentunya kegiatan yang dilakukan semakin banyak. Di mana setiap sepekan sekali harus melakukan razia ke berbagai tempat.
Olehkarena itu terketuk hatinya untuk menyadarkan masyarakat dan memberikan pengarahan kepada mereka akan pentingnya kesehatan. "Dengan program nantinya, kita akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dalam mengatasi masalah ini. Jika dibiarkan terus, kasihan warga," tambahnya.
Ia berharap dengan keberadaannya di Ngabang dapat memberikan perubahan yang berarti khususnya terhadap warga setempat. "Yang pasti tidak ada lagi di jaman sekarang, warga yang masih buta huruf," harap Ratna.
Jalankan Dua Peran Sekaligus
Berperan sebagai seorang ibu rumah tangga sekaligus menangani banyak bawahan yang lumayan banyak, menurutnya dua peran yang sangat menyenangkan. Meskipun dua peran yang beda, ia harus dapat menjalankannya dengan baik.
"Saya kalau sudah di rumah, tentunya tidak pernah mencampur adukkan dengan urusan di kantor. Jadi benar-benar fokus dengan kegiatan yang ada di rumah. Dan begitu sebaliknya. Kalau sudah di kantor, saya mengerjakan tugas saya sebagaimana mestinya," ujar Ratna, ibu dua anak itu.
Dengan kegiatannya yang makin padat dan banyak, bahkan harus pulang subuh dikarenakan turun serta saat razia tidak membuat keluarganya protes. "Kedua anak dan suami saya sudah memakluminya. Lagian saya razia, pulang subuh cuma seminggu sekali," ujarnya.
Dirinya yang terbiasa hidup di kota, dan ketika ditugaskan di desa seperti Ngabang, tidak menjadi masalah baginya. Justru ia sangat menikmati dengan kehidupannya saat ini. "Di sini sepi, saya malah tenang dan tentram," ucapnya. (mir/tribun pontianak cetak)