Melihat Dusun Wisata Sadap

Bersihkan Jiwa di Air Tejun Lutvie

Dari mulut sungai ke air terjun ini jaraknya 30 meter, dan air terjunnya memiliki ketinggian 25 meter dengan beberapa tingkatan.

zoom-inlihat foto Bersihkan Jiwa di Air Tejun Lutvie
TRIBUN PONTIANAK/PONTI ANA BANJARIA
Air Terjun Lutvie di Sungai Embaloh.

Ada ruang terbuka yang penuh dengan hamparan pakis. Di penghujung jungle tracking, ada air terjun Lutvie Waterfall yang siap membersihkan tubuh dan jiwa para petualang.

Ada satu sesi kegiatan yang tak akan dilewatkan begitu saja oleh para petualang yang melakukan jungle tracking di Camp Tekelan, Kabupaten Kapuas Hulu.

Apa itu? Ya, sesi foto-foto. Di berbagai lokasi yang menyajikan pemandangan menakjubkan, tentu akan sangat disayangkan kalau tidak didokumentasikan. Camp Tekelan tentu tak akan bermakna apa-apa jika hanya disajikan dengan cerita, tanpa gambar.

Sedikit demi sedikit, akhirnya rombongan tiba di suatu hamparan tannaman yang masuk dalam famili pakis. Bentangan pakis hijau yang dikelilingi pucuk-pucuk hutan berkabut sungguh menjadi pemandangan yang memberi nuansa aneh dan unik.

Rasa lelah dan pakaian basah karena hujan segera hilang. Itu karena panorama alam yang disajikan oleh alam yang berada di atas 200 meter dari permukaan laut itu luar biasa indahnya.

Tidak mau ketinggalan, sembari terkagum-kagum melihat sekeliling dengan ruang terbuka penuh hamparan pakis, satu per satu anggota rombongan mengabadikan eksotika hutan liar TNBK.

Di tengah areal pakis, terdapat landasan helikopter. "Ini dulu  bekas helipad milik TNI. Helipad ini dibuat untuk mengawasi dan memata-matai separatis di wilayah Kalimantan Timur pada 1970-an. Terakhir helipad ini dipakai tahun 1984," jelas Nelson kepada rombongan yang telah menampakan wajah lelah dengan nafas terengah-engah.

Rencananya, landasan helipad itu akan digunakan oleh pengelola TNBK untuk atraski animal watching (pengamatan satwa). "Lokasinya memang sangat strategis untuk menyaksikan satwa liar dari atas sini," terang Nelson.

Setelah kami puas melepas kelelahan dengan memandang surga TNBK, pemandu kembali mengajak rombongan untuk menuruni bukit. Awalnya, jalur yang dilewati tidak sulit, namun semakin ke bawah, semakin curam dan licin.

Beberapa anggota rombongan, termasuk seorang rekan media, jatuh berkali-kali karena kondisi medan yang licin. Dan, satu lagi, satwa yang selalu setia di hutan hujan tropis, yakni pacet, tak lupa menyapa kami. Hampir semua anggota rombongan terkena gigitan si penghisap darah tersebut.

Untuk tiba di sungai, track yang dilalui semakin curam dan licin. Jadi, perlu kejelian, hati-hati, dan kerjasama. Jangan asal memegang batang pohon sebagai tambatan. Karena, bisa saja, batangnya gatal, penuh dengan duri, atau malah lapuk.

Jungle tracking berakhir di lokasi speedboat yang telah menunggu di sungai untuk membawa kami ke tujuan selanjutnya, Lutvie Waterfall.
Kami kemudian menyusuri sungai, dan 45 menit sampailah di Lutvie Waterfall. Air terjun yang ditemukan pada 2010 itu diberi nama dari Kepala Balai Besar TNBK sebelumnya, Lutvie.

Dari mulut sungai ke air terjun ini jaraknya 30 meter, dan air terjunnya memiliki ketinggian 25 meter dengan beberapa  tingkatan. Bbyuurr....byuuurrrr.... Kami semua langsung mandi di kolam bawah air terjun Lutvie. Air langsung membersihkan tubuh, menghilangkan kepenatan, dan membersihkan jiwa. Rasanya jadi segar lagi.

Sekitar satu jam di Lutvie Waterfall, rombongan kembali ke Camp Tekelan dengann wajah-wajah berseri menyaksikan surga yang tersembunyi di TNBK.

Selain berbagai atraksi di lokasi tersebut, kita juga bisa mengunjungi Karangan Laboh dengan air terjunnya, termasuk pengamatan orangutan. Juga ada air terjun Dago, 1 jam dari Camp Tekelan, Riam Naris 1 jam dari Camp Tekelan, dan masih banyak lagi objek wisata petualangan di jantun Borneo.

Untuk menikmati keindahan surga dunia di TNBK, dapat menghubungi kantor TNBK, tour operator Katayot Nelson 081256319432, Kompakh Hermas 08565002101, atau juga ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu. (selesai-ponti ana banjaria)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Sungai "Amazon" di Mars Terungkap

 

Ini, Pencetus Pertama Konsep Kiamat

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved