Reshuffle Kabinet

Peluang PKS Masih Fifty-fifty

Rapimnas membahas semua hal yang berkaitan dengan PKS, termasuk memutuskan tetap berada koalisi atau tidak.

zoom-inlihat foto Peluang PKS Masih Fifty-fifty
TRIBUNNEWS.COM
Presiden SBY
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Posisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) disebut-sebut terancam tergusur dari kabinet. Namun, menurut Presiden PKS Lutfhi Hasan Ishaaq, peluangnya masih sama dengan partai koalisi yang lain, yakni fifty-fifty, 50 persen dipertahankan dan 50 persen bisa terdepak.

"Sampai saat ini, mengenai kondisi yang ada, memang belum ada pembicaraan terkait pembahasan reshuffle oleh Bapak Presiden dengan para menteri. Ya, termasuk dengan menteri dari PKS. Jadi, masih imbanglah peluangnya," kata Lutfhi di Jakarta, Jumat (14/10/2011).

PKS menggelar Rapimnas yang digelar Jumat pukul 15.00 WIB di Hotel Grand Sahid, Jakarta, dihadiri pimpinan partai dari semua daerah di seluruh Indonesia.

Rapimnas membahas semua hal yang berkaitan dengan PKS, termasuk memutuskan tetap berada koalisi atau tidak. Sebelumnya sempat terlontar ancaman dari beberapa elite PKS, yang akan menarik semua menteri dari kabinet jika ada satu menteri yang dicopot.

Mantan Presiden PKS, Hidayat Nur Wahid, sei sela-sela Rapimnas PKS mengatakan, keputusan PKS untuk tetap di dalam koalisi atau tidak, sangat bergantung pada pendapat Majelis Syuro.

Terkait peluang PKS yang masih fifty-fifty di kabinet, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan, kondisi PKS itu artinya bisa benar bisa tidak.

"Fifty-fifty itu akan artinya bisa jadi bisa enggak. Begitulah dunia, bisa hidup bisa mati," ujar Ical saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved