Ajak Masyarakat Bersepeda

Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) merupakan induk tempat berhimpunnya sepeda tua yang ada di Kalbar.

Penulis: Mirna | Editor: admin
zoom-inlihat foto Ajak Masyarakat Bersepeda
Istimewa
Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti)
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) merupakan induk tempat berhimpunnya sepeda tua yang ada di Kalbar. Kosti menaungi 12 komunitas sepeda tua di Kalbar. Di antaranya Sepeda Engkol Marga (Semar), Komunitas Ontel Siantan (Kost) dan Komunitas Lereng Pontianak (Klepon).

"Sudah 1 tahun lebih komunitas ini berdiri. Dan kini jumlah anggotanya mencapai 300 orang," ungkap Lai Sa, Ketua Kosti Kalbar kepada Tribun, Jumat (1/7).

Dia mengatakan, dengan kehadiran Kosti, pada dasarnya ingin mengajak masyarakat kembali bersepeda, ingin melestarikan sepeda tua, dan mendukung program pemerintah, dalam hemat energi, juga berperan aktif dalam pemanasan global warming.

Olehkarena, itu berbagai event pun digelar. Mereka pernah mengadakan karnaval sepeda tua yang dihadiri 6 provinsi, dan kebetulan Kalbar menjadi tuan rumahnya. "Alhamdulliah setiap kegiatan yang kita gelar semuanya berjalan lancar dan sesuai rencana. Padahal dana yang dimiliki seadanya. Tapi semangat kita untuk menyelenggarakan acara sangat tinggi. Bahkan jika capek tidur hanya beralas tikar," Agus Thea, Sekretaris 2 Kosti.

Dalam sepekan, mereka memiliki jadwal rutinitas bersepeda. Setiap Sabtu dan Minggu, mereka beramai-ramai naik sepeda bareng. "Biasanya kita pagi-pagi sudah start di depan Kodam. Dan finishnya tergantung kesepakatan bersama. Kalau naik sepeda ramai-ramai seru rasanya. Jarak yang jauh tidak terasa," ujar Bang Lai, panggilan akrab Lai Sa.

Menurut, mereka dengan bersepeda tubuh menjadi sehat dan bugar. Agus mengistilahkannya Ontel Rasa Jahe, artinya Ramah Sehat Jaguar (power) Hemat. "Saya yang sudah tua ini saja masih kuat naik ontel. Pernah saya ngengkol sampai 45 kilometer. Tidak ada apa-apa. Naik ontel ini lebih santai tidak perlu ngebut," ujarnya.

Ia mengungkapkan, bersepeda biar tidak ada uang masih bisa gowes, karena tidak perlu bahan bakar. "Ada uang dan enggak ada uang, kita tetap ngontel," ungkapnya sambil bercanda.

Menurut Bari, Koordinator Komunitas Kosti, dengan bergabung di Kosti, banyak manfaat yang didapatkannya. Ia lebih banyak wawasan dan pergaulan, serta dapat diskusi bersama teman- teman lain mengenai sepeda tua.

"Dari tua, muda, kaya, miskin, semua kalangan ada di sini. Kami tidak memandang bulu. Semuanya sama. Inilah kelebihan dari Kosti. Kekeluargaan yang tercipta selalu membuat rindu," ujarnya.  

Justru ada beberapa di antara anggota yang merupakan pejabat, tapi tidak menonjolkan pangkat dan latar belakangnya. Semuanya saling merangkul satu sama lain. Mereka cenderung lebih berpenampilan sederhana ketimbang menunjukkan kekayaan yang dimiliki.

Dewan penasehat Kosti yang juga berprofesi sebagai GM Pelni Kalbar, Halim, dipandang teman- temannya yang lain adalah sosok orang yang tidak sombong. "Walaupun Pak Halim adalah pejabat teras, tapi ia tidak pernah menunjukkan siapa dia. Orangnya baik dan rendah hati," ucap Bari.

Pada 2011 ini, Kosti memiliki target untuk menkonsolidasi keanggotaannya, membentuk korwil Kosti di setiap kabupaten dan mendata sejumlah sepeda tua di Kalbar. "Hal itu sangat penting kami lakukan, agar Kosti berkembang dan banyak yang tergerak hatinya untuk bersepeda bersama kami. Sehingga tidak hanya mengajak sehat, tapi juga membantu pemerintah dalam menghemat energi," papar Bang Lai.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved