Pihaknya kini sedang melakukan pemeriksaan terkait penyebab kebakaran gudang daun kratom milik Abdul Hamid.
"Tunggu saja hasil penyelidikan," katanya.
"Karena anggota kita masih berada di lapangan untuk mencari data penyebab dari kebakaran tersebut," ungkapnya.
Baca: KABAR DUKA - Robby Tumewu Meninggal Dunia, Sahabat Ungkap Kesedihan : Dia Telah Pergi
Baca: Wali Kota Edi Kamtono Terkejut di Kota Pontianak Ada Mahasiswi di Pusaran Prostitusi Online
Daud Ajaib
Popularitas daun kratom di Kalbar khususnya yang berasal dari Kapuas Hulu sudah tak diragukan lagi.
Daud kratom punya nilai ekonomi tinggi.
Daun yang juga familiar disebut daun purik ini lantas jadi primadona untuk kepentingan ekonomi.
Namun, keberadaannya kemudian menjadi kontroversi akibat beberapa catatan yang mengindikasikan daun ini berkemungkinan mengandung zat psikotropika.
Lantas, hal inipun memantik perhatian seorang peneliti sekaligus dokter muda di Kapuas Hulu.
Baca: Pasca Lantik Pejabat Fungsional, Ini Harapan dan Pesan Kepala BPSDM Kalbar
Baca: Kronologis F16 TNI AU Paksa Turun Pesawat Ethiopian Air di Hang Nadim Batam
Baca: Ramlana Sebut Banyak Multiplier Effect dari Pembangunan IPDN
Dokter Gagat Adiyasa menelisik lebih jauh tentang daun ini.
Kepopuleran daun kratom atau daun purik melambung tinggi karena harga jual yang merangkak tinggi. Banyak warga mulai menanam dan memperjual belikan daun kratom dikarenakan nilai ekonomisnya yang menguntungkan.
Kratom (Mitragyna speciosa Korth) merupakan tanaman tropis yang yang berasal dari asia tenggara (muang thai, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filiphina) dan papua nugini.
Tanaman ini sering digunakan sebagai tanaman obat herbal untuk mengobati beberapa penyakit seperti diare, pereda nyeri, batuk, darah tinggi, dan lemah syahwat.
Kratom juga biasa digunakan untuk mengatasi kelelahan dan meningkatkan semangat kerja.
Kratom dapat dengan mudah kita jumpai di masyarakat dan diperjual belikan secara online.