Tiga Kampus di Kalbar Perkenalkan Dayak Kepada Mahasiswa Asing
Setelah sukses dengan agenda Summer School tentang budidaya Mangrove di tahun 2018, Konsorsium Universitas Tanjungpura
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Madrosid
Citizen Reporter
Dosen Fisip Untan/IRO officer UMP
Hardi Alunaza
SINGKAWANG - Setelah sukses dengan agenda Summer School tentang budidaya Mangrove di tahun 2018, Konsorsium Universitas Tanjungpura dan Universitas Muhammadiyah Pontianak kembali memenangkan kompetisi hibah dari Kemenristekdikti berupa program Pengembangan Kelembagaan Kantor Urusan Internasional (PKKUI) untuk mengadakan kegiatan Joint Summer Program (JSP) dengan mitra baru yakni Universitas Panca Bhakti.
Mengangkat tema Dayaks: Engaging Youth for Sustainable Indigenous Community, kegiatan diikuti oleh 34 peserta yang berasal dari Tiongkok, Taiwan, Indonesia, dan Malaysia.
Pembukaan kegiatan berlangsung di Ruang Sidang Senat Rektorat Universitas Tanjungpura.
Baca: BKDSDMAD: Minimal Peserta Open Bidding 4 Orang
Baca: TRIBUNWIKI: 3 Film Indonesia yang Diakui Dunia
Baca: Atbah: Proses Open Bidding Sudah Dimulai
Agenda pembukaan dihadiri Kepala Subdirektorat Kerja Sama Perguruan Tinggi Kemenristekdikti, Rektor Universitas Muhammadiyah Pontianak, Wakil Rektor II Bidang SDM dan Keuangan Universitas Panca Bhakti, Rektor Universitas Tanjungpura yang diwakili oleh Dekan Fakultas Teknik dan segenap jajaran dekanat dari Untan dan UMP.
Joint Summer Program tahun 2019 akan berlangsung dalam bentuk kegiatan perkuliahan di Untan, UMP, dan UPB.
Selain itu, peserta asing akan belajar bahasa Indonesia di Upt Bahasa Untan. Sementara, untuk peserta yang berasal dari Indonesia akan belajar bahasa Jepang dan Mandarin.
Selama kegiatan berlangsung, peserta akan diperkenalkan mengenai Dayak dari sudut pandang sosial budaya, arsitektur, ekonomi, antropologi, dan juga hukum.
“Kegiatan course JSP ini akan berlangsung di Pontianak. Sementara Social Engagement nya akan dilaksanakan di Kampung Sahamp, Kabupaten Landak,” tutur Zairin Zain selaku Direktur Kantor Urusan Internasional Untan.
Purwanto Subroto Kepala Subdirektorat Kerja Sama Perguruan Tinggi Kemenristekdikti dalam materi penyampaiannya terkait Youth Engaging for Sustainable Community Development menjelaskan bahwa JSP merupakan wadah bagi para generasi muda untuk mengembangkan jejaring dan meningkatkan kepercayaan diri agar terhubung dengan masyarakat dunia.
Baca: Kajari Sambas Berharap Open Bidding Berjalan Objektif
Baca: FOTO: Kawasan Jembatan Kapuas I Pembangunannya Tinggal Menunggu Komitmen Pemkot Pontianak
Ia menambahkan, JSP adalah capaian dari 3 kampus yang ada di Kalimantan Barat agar dapat memanfaatkan kebudayaan Dayak dan memperkenalkannya kepada mahasiswa asing.
“Mahasiswa yang datang akan belajar langsung mengenai kehidupan Dayak yang ada di Kalbar dan berbagi pengalaman mereka kepada para mahasiswa yang ada di kampus mereka,” ujarnya.
Hal tersebut merupakan kesempatan yang baik untuk mempromosikan Kalbar kepada mitra kerja sama luar negeri. Harapnya, Dayak tidak hanya dikenal di tingkat nasional, tetapi juga mendunia.
Senada dengan Purwanto, Rektor UMP dan Wakil Rektor II UPB mendukung dan mengapresiasi berlangsungnya kegiatan JSP di Pontianak.
Hal tersebut sebagai angin segar agar setiap tahunnya Pontianak dikunjungi oleh mahasiswa asing.
Sehingga, tidak hanya sebatas menjadi penyelenggara, momen JSP diharapkan dapat memperbaiki daya saing dan kualitas sumber daya manusia khususnya generasi muda yang ada di Kalimantan Barat.