Lasarus Pimpin PDI Perjuangan Kalbar, Pengamat Sarankan Rekonsiliasi
Pria yang juga akademisi Universitas Tanjungpura itu juga mengingatkan pentingnya rekonsiliasi antara semua pihak di Konferda tersebut.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Ishak
Lasarus Pimpin PDI Perjuangan Kalbar, Pengamat Sarankan Ada Rekonsiliasi
PONTIANAK – Pengamat Politik Kalbar, Ireng Maulana memberikan analisa terkait dinamika di Konferda DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Kalbar.
Termasuk pula terkait terpilihnya Lasarus sebagai 'nahkoda' PDI Perjuangan Kalbar dalam agenda tersebut.
Pria yang juga akademisi Universitas Tanjungpura itu juga mengingatkan pentingnya rekonsiliasi antara semua pihak di Konferda tersebut.
Berikut analisanya, Minggu (28/07/2019):
"Terlepas dari banyak perdebatan tentang kepemimpinan yang lalu, Ketua PDI-P Kalbar yang baru paling tidak harus segera membangun narasi baru untuk mereduksi penguatan sentimen identitas yang sudah terlanjur di telan publik dalam sepuluh tahun terakhir.
Baca: Jumadi: Yang Sudah Menjadi Keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan harus Didukung
Baca: Usai Aksi Pembakaran Bendera, Begini Kondisi Kantor DPD PDI Perjuangan Kalbar
Pekerjaan ini mungkin yang paling sulit karena PDI-P Kalbar sudah terlanjur memiliki stigma dikuasai oleh kelompok identitas tertentu dalam periode tersebut.
Sebagian orang boleh membantah argumentasi ini, namun eskalasi pembelahannya di masyarakat secara faktual dirasakan di banyak laga pemilihan.
Politisasi etnis seolah-olah sudah seperti residu yang telanjur menyebar di bagian tubuh politik elektoral kita di Kalimantan Barat.
Barangkali narasi yang lebih menunjukkan wawasan kebangsaan dapat menggeser stigma etnisitas yang telanjur menguat.
Pekerjaan selanjutnya, mengembalikan pengetahuan dan semangat kader PDI-P di Kalbar sebagai seorang nasionalis, yakni politisi di daerah yang mengerti dan memahami secara benar bahwa mereka adalah bagian dari perwujudan agenda-agenda kemerdekaan nasional yang mendukung nasionalisme.
Baca: Sebagian Kader PDI Perjuangan Kalbar Protes Hasil Konferda
Baca: Karolin Margret Natasa Rangkap Jabatan Sebagai Ketua DPC dan Sekretaris DPD PDI Perjuangan
Sehingga menjadi partai nasionalis di daerah tidak hanya sekedar jargon dan tagline komunikasi politik yang berlindung di belakang foto founding father kita, Soekarno dan anaknya Megawati Soekorno Putri.
Sebagai kader nasionalis, politisi PDI-P Kalbar harus memiliki kemampuan untuk menawarkan gagasan yang merespon setiap tantangan hidup berbangsa dan bernegara di daerah. Mereka mengawal suasana kebatinan rakyat dalam menyuarakan cita-cita kebangsaan di Kalimantan Barat.
Ketiga, kepengurusan yang baru ini sedapat mungkin dapat diisi oleh anak-anak muda yang memiliki gagasan baru dan kecakapan menghadapi tantangan membesarkan partai di era 2020+ sehingga partai di daerah tidak gagap menghadapi perubahan karakter masyarakat yang menjadi basis pendukung mereka, sebut saja misalkan lahirnya kelompok mayoritas baru yang didominasi oleh millennials yang membutuhkan ekosistem baru dalam menyalurkan aspirasi politik melalui partai politik.
Selain itu, tren pertumbuhan masyarakat kelas menengah yang dikenal lebih independen dan mapan dari pada generasi kakek atau orang tua meraka, yang secara umum kelompok kelas menengah tidak memiliki ketertarikan, empati dan keterikatan yang penting dengan partai politik.
Baca: Ucapkan Selamat HUT Cornelis, Lasarus Minta Dukungan Semua Pihak Pimpin PDI Perjuangan
Baca: BREAKING NEWS - Lasarus Pimpin PDI Perjuangan Kalbar Gantikan Cornelis