Kelompok 29 KKL IAIN Pontianak Adakan Pelatihan Menulis Anak Sekolah Desa Sungai Deras

Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak melaksanakan program kampanye menulis di Desa Sungai Deras, Teluk Pakedai

Penulis: Syahroni | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK/Syahroni
Foto bersama saat setelah memberikan pelatihan pada siswa di Desa Sungai Deras 

Kelompok 29 KKL IAIN Pontianak Adakan Pelatihan Menulis Anak Sekolah Desa Sungai Deras

Citizen Reporter Mahasiswa IAIN Pontianak, Juharis

KUBU RAYA - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak melaksanakan program kampanye menulis di Desa Sungai Deras, Teluk Pakedai, Kubu Raya pada hari Kamis (25/7). Ini merupakan program kerja yang direncanakan kelompok 29 pada KKL Tematik tahun 2019.

Program ini ialah bagian dari penguatan literasi masyarakat. Output dari program ini adalah terbentuknya buku karya anak desa Sungai Deras. Buku ini kemudian dijadikan aset perpustakaan. Mengingat program lain adalah membentuk perpustakaan desa, dengan begitu buku-buku yang ada di perpustakaan adalah masyarakatnya sendiri.

Kampanye menulis dilaksanakan di sekolah Madrasah Ibtidaiyah - Madrasah Aliyah yang berada di bawah naungan lembaga Miftahul Ulum.

Konsep pelatihan sangat sederhana, siswa dan siswi hanya diajak untuk menulis segala sesuatu tentang Desa Sungai Deras. Baik ekonomi, sosial, pekerjaan masyarakat, maupun pengalaman pribadi.

Baca: LIVE Jepang Terbuka: Perempat Final Marcus/Kevin Hadapi Ganda Malaysia! Jonatan Christie Vs Antonsen

Baca: VIDEO: Pantauan Cuaca Kota Sintang, Sedia Payung Sebelum Hujan

Baca: Gubernur Sutarmidji Ungkap Tarif Pengantin Pesanan di Kalbar Rp 400-800 Juta, Korbannya Gadis Belia

Setelah pelatihan mereka diberi tenggang waktu selama 3 hari untuk menulis kembali. Tulisan inilah yang kemudian dijadikan buku antologi mereka.

Hingga saat ini sudah ada dua sekolah yang telah terselenggara pelatihannya, yakni MTs Miftahul Ulum dan MA Bina Mandiri. Antusiasme anak-anak sekolah begitu tinggi. Rata-rata mampu membuat tulisan 1-2 lembar buku tulis.

Hal ini membuktikan bahwa setiap orang sejatinya memiliki potensi menulis. Bakat menulis bukanlah sesuatu yang didapat begitu saja, semua bisa jika mau belajar dan selalu berlatih.

Harapannya ke depan tulisan yang terkumpul dapat dijadikan dua buah buku dengan judul berbeda. Setelah itu, pun semoga dapat menunjang gairah anak-anak sekolah dalam dunia tulis-menulis.

Pada dasarnya menulis merupakan sesuatu yang mustahil ditinggalkan oleh seorang manusia yang hendak senantiasa belajar.

Menulis merupakan cara untuk melawan lupa dan salah satu alternatif menjadi bermanfaat terhadap sesama manusia.

Menulis pula membuat seseorang tidak akan terlupakan dari sejarah, meskipun ia telah tiada di dunia ini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved