Temuan Mayat
Mayat Wanita Membusuk Hebohkan Warga Singkawang Barat, Ini Keterangan Keluarga
Warga Kecamatan SingkAwang Barat, Jalan Tani, Gang Cisadane di gegerkan dengan penemuan sesosok mayat wanita
Penulis: Ferryanto | Editor: Madrosid
Mayat Wanita Membusuk Hebohkan Warga Singkawang Barat, Ini Keterangan Keluarga
SINGKAWANG - Warga Jalan Tani, Kecamatan Singkawang Barat, Kota Singkawang, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat wanita yang telah membusuk di satu kamar kos, Kamis (11/7/2019).
Saat dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), pihak kepolisian tidak menemukan petunjuk apa pun termasuk identitas si korban.
Belakangan diketahui jasad yang telah membusuk tersebut merupakan warga Kecamatan Sungai Duri, Kabupaten Bengkayang berinisial LLT (26).
Hingga saat ini mayat tersebut berada di RSUD Abdul Aziz Sungkawang untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Ayah korban yang berinisial LC (66) yang ditemui Tribunpontianak.co.id, di RS Abdul Aziz terlihat sangat terpukul saat melihat jasad anak perempuannya telah kaku dan dalam kondisi yang mengenaskan.
Baca: Tokoh Masyarakat Harap Rs Pratama Segera Beroperasi
Baca: VIDEO: Materi Penanaman Ideologi Pancasila dan PBB Pada MPLS di SMK Muhammadiyah Sintang
Ia masuk ke dalam kamar jenazah untuk melihat langsung dan memastikan bahwa yang berada di meja jenazah di ruang pemulasaraan RSUD Abdul Aziz Singkawang adalah putrinya.
Saat ia membuka kain yang menutupi mayat tersebut, ia langsung dengan wajah tegang sedih bercampur marah membenarkan bahwa itu putrinya yang telah ia besarkan.
Tampak terlihat emosi ia mengatakan kepada petugas kepolisian yang berada di lokasi bahwa sang putri telah lama tak tinggal bersama dirinya dan keluarga.
Saudara ipar korban berinisial CYP (33) mengatakan, korban sendiri memiliki dua orang anak, laki-laki dan perempuan.
Laki-laki berusia 9 tahun dan yang perempuan berusia 4 tahun.
Ia mengatakan korban telah lama tidak tinggal bersama keluarganya di Sungai Duri.
Hanya sesekali korban melihat orangtua dan anaknya di Sungai Duri, Kabupaten Bengkayang.
"Pulang jarang, biasa lama-lama baru pulang. Pulang lihat anak, jadi anaknya yang dua kakek sama neneknya yang urus," tuturnya.
saat masih hidup, korban mengaku kepada keluarga bahwa ia di Singkawang bekerja.