Kajot: Tolong Jangan Membuat Permasalahan dalam Festival Budaya Ini

Saya mohon kepada kita semua tolong menjaga situasi dan kondisi jangan membuat permasalahan didalam kegiatan ini

Penulis: Anesh Viduka | Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Karnaval budaya dan Parade tangkitn terbanyak yang digelar dalam rangkaian acara Festival Budaya Dayak Kalbar ke-1 di Kabupaten Bengkayang, Minggu (7/7/2019). 

Kajot: Tolong Jangan Membuat Permasalahan dalam Festival Budaya Ini

BENGKAYANG- Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) sekaligus ketua DPRD Kabupaten Bengkayang, Martinus Kajot mengajak semua lapisan masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Bengkayang untuk memeriahkan Festival Budaya Dayak ke-1 Kalbar yang diselenggarakan di Kabupaten Bengkayang.

"Saya selaku ketua DPRD Kabupaten Bengkayang dan ketua DAD Kabupaten Bengkayang mengajak kita semua mari memeriahkan acara festival ini dengan arif dan bijaksana, tampilkan kemampuan terbaik yang kita miliki dan lakukan yang terbaik pula demi menyukseskan acara ini yang baru pertama kali dilaksanakan," kata Kajot saat memberikan kata sambutan pada pembukaan Festival Budaya Dayak ke-1 Kalimantan Barat di Ramin Bantang, Bengkayang, Minggu (7/7/2019).

Ia menyampaikan, terkhusus kepada masyarakat adat Dayak Kabupaten Bengkayang untuk memberi sambutan yang hangat serta dengan semangat persaudaraan untuk para peserta festival dan para tamu dari manapun yang hadir untuk menyaksikan kegiatan Festival Budaya Dayak pertama di Kalimantan Barat ini.

"Saya mohon kepada kita semua tolong menjaga situasi dan kondisi jangan membuat permasalahan didalam kegiatan ini, acara festival budaya yang pertama ini, mari kita tunjukan bahwa kita adalah masyarakat yang berbudaya, harapan saya semoga kegiatan Festival ini dapat mempererat tali persaudaraan bagi kita semua, selamat atas terselenggaranya festival budaya Dayak ke-1 Kalbar," ujar Kajot.

Baca: Lantik DPD Gemabudhi Kalbar, Ini Yang Disampaikan DPP Gemabudhi Bambang Patijaya

Baca: RAMALAN SHIO Selasa 9 Juli 2019, Shio Kelinci: Hari yang Beruntung, Shio Naga: Ideal untuk Istimewa

Kajot mengatakan setiap suku pasti ada adat dan budayanya masing-masing, namun diera globalisasi banyak anak-anak kita terpengaruh oleh budaya-budaya luar, padahal adat dan tradisi kita itulah yang perlu dikembangkan, karena adat dan tradisi itu adalah titipan leluhur kepada kita yang perlu kita jaga dan kita rawat.

"Apakah titipan itu sudah saudara rawat? Belum tentu, saudara-saudara itu orangnya mudah lupa, kadang-kadang anaknya belum makan santai saja, tapi kalau Hp nya tidak ada pulsa, cepat ya, cepat beli ke pasar, tapi anaknya kelaparan tidak ingat, itu lah namanya sering lupa kita manusia, tau artinya, kita adalah orang yang percaya kepada yang belum tentu menyenangkan kita, padahal adat-istiadat sudah mengajarkan kita berbuat baik, kenapa kita tidak lakukan, itu yang sangat saya sayangkan," pungkas Kajot.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved