Antisipasi Karhutla, Danrem 121/Abw: 1500 Personel TNI dan Gabungan Akan Disebar ke Desa-Desa

Danrem 121/Alambhana Wanawai yang juga sebagai Wakil Komandan Satgas Karhutla Kalimantan Barat, Brigjen TNI Bambang Trisnohadi

Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Danrem 121/Alambhana Wanawai yang juga sebagai Wakil Komandan Satgas Karhutla Kalimantan Barat, Brigjen TNI Bambang Trisnohadi. (Tribun Pontianak/Wahidin) 

Antisipasi Karhutla, Danrem 121/Abw: 1500 Personel TNI dan Gabungan Akan Disebar ke Desa-Desa

SINTANG - Danrem 121/Alambhana Wanawai yang juga sebagai Wakil Komandan Satgas Karhutla Kalimantan Barat, Brigjen TNI Bambang Trisnohadi mengatakan bahwa tiga bulan ke depan adalah puncak musim kemarau.

Menurutnya, saat ini hotspot atau titik panas yang terpantau trendnya sudah mulai meningkat di wilayah Kalimantan Barat.

"Jadi kalau saya sampaikan tadi, setiap minggu ada belasan bahkan puluhan hotspot tersebar di wilayah Kalimantan Barat utamanya di Kabupaten Kubu Raya, Ketapang, Mempawah. Sementara Sintang dan Putussibau tidak terlalu banyak, mungkin hanya satu dua," katanya, Kamis (4/7/2019) pagi.

Namun Danrem berharap ke depan penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) ini harus melibatkan semua stakeholder, bukan hanya TNI-Polri, Manggala Agni, dan BPBD.

Baca: Stand Pontianak di ICE Semarang, Pengunjung Takjub Lihat Pelepah Lidah Buaya Khas Pontianak

Baca: Mewakili Presiden RI, Ini Pesan Menteri Wiranto pada Event APKASI Otonom Expo 2019

Baca: Tersangka Judi Terbanyak Selama Operasi Pekat 2019 di Singkawang, Ini Upaya Polres Tekan Perjudian

"Seluruh komponen masyarakat harus terlibat karena kata kuncinya adalah pencegahan. Kita berupaya sedapat mungkin untuk mencegah terjadinya karhutla ini. Karena kalau sudah terjadi untuk memadamkannya sulit sekali apalagi kalau sampai gambut yang kena," jelasnya.

Menurut Danrem bahwa tiga bulan ke depan, yaitu Juli, Agustus, September akan jadi puncak siaga untuk karhutla di wilayah Kalimantan Barat.

Oleh karena itu, Danrem menyangkut bahwa Senin depan akan memaparkan rencana deployment (Penyebaran-red) untuk Satgas Karhutla.

"Jadi ada 1000 personel TNI kemudian 500 personel Polri dengan gabungan masyarakat. Itu nanti mereka akan di deploy (Sebar-red) di desa-desa yang rawan karhutla. Kemungkinan pertengahan bulan ini mereka sudah masuk," terangnya.

Adapun 1000 personel TNI tersebut rencananya akan diambil dari organik Kodam XII/Tpr, Batalyon-Batalyon yang ada kemudian digabungkan dengan personel dari Kodim.

"Jadi kita harapkan mereka bisa berperan di situ untuk melaksanakan edukasi, sosialisasi kepada masyarakat untuk ikut menjaga hutan.
Rencana awal 3 bulan, tetapi kita lihat apakah 4 bulan masih terjadi atau tidak, kita sesuaikan dengan situasi yang ada," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved