Breaking News

Kemenkop dan UKM Dorong UMKM Mampu Kelola Data Usaha

Kementerian Koperasi dan UKM bersama Moka (startup penyedia sistem kasir digital Indonesia) menyambut Hari UMKM Internasional

Penulis: David Nurfianto | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Anesh Viduka
Proses menenun disela-sela acara peresmian gedung UMKM Center kota Pontianak di Jalan Sultan Abdurrahman, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (23/3/2019) pagi. TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA 

Citizen Reporter
Humas Kementerian Koperasi dan UKM

Kemenkop dan UKM Mendorong UMKM Mampu Kelola Data Usaha

Kementerian Koperasi dan UKM bersama Moka (startup penyedia sistem kasir digital Indonesia) menyambut Hari UMKM Internasional yang jatuh pada 27 Juni 2019 dengan menyelenggarakan forum interaktif berbagi data dan analisa tren bisnis untuk para pelaku UKM dalam program A Cup of Moka bertemakan “Kelola Data dan Analisis Penjualan dan Rancang Strategi Lebih Cekatan”, di Jakarta, Selasa (25/6).

Salah satu panelis, Sekretaris Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM Devi Rimayanti menyebutkan, keberadaan UMKM di Indonesia tak bisa dianggap enteng.

Data Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan bahwa pada 2018 sebanyak 64.1 juta unit usaha merupakan pelaku usaha industri UMKM dengan sumbangan terhadap PDB Nasional mencapai 60.34%.

"Ini adalah bukti nyata bahwa keberadaan industri UMKM di Indonesia telah menjadi perhatian khusus di mata dunia", kata Devi.

Devi berharap, agar pelaku UMKM kuat, tangguh, dan mandiri, maka harus bergabung dalam satu wadah komunitas atau membentuk koperasi, alias tidak jalan sendiri-sendiri.

Baca: Kementan Jamin Layanan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura Berintegritas

Baca: Evaluasi Wajib Tanam Bawang Putih, Kementan Ajak Semua Pihak Wujudkan Swasembada 2021

Baca: Pontianak Terapkan Zonasi Masuk SMP dan SD, Warga Luar Kota Masih Punya Kesempatan, Ini Sekolahnya

"Dengan begitu, segala urusan pengadaan bahan baku bisa disiapkan oleh komunitas atau koperasi tersebut. Begitu juga dengan pemasaran hingga kebutuhan permodalan untuk meningkatkan kapasitas usaha", tukas Devi.

Untuk membantu para UMKM, Devi menyebutkan beberapa program yang digulirkan Kemenkop dan UKM. Diantaranya, promosi lewat pameran, masuk marketplace hasil kerjasama dengan Kemenkop dan UKM, pelatihan e-Commerce, hingga sertifikasi HAKI bagi yang ingin meningkatkan kualitas.

"Akses pasar bagi UMKM amat penting dan vital. Tanpa pasar untuk apa melakukan produksi. produksi tanpa pasar juga UMKM bakal mandeg", kata Devi.

Bahkan, bagi UMKM yang ingin mendapatkan tambahan modal, Devi merujuk pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan dana bergulir dari LPDB KUMKM, dengan bungan sangat murah.

"Intinya, kami akan terus mendorong agar pelaku UMKM naik kelas. Yang mikro naik kelas menjadi kecil, yang kecil menjadi menengah, dan menengah menjadi besar", jelas Devi.

Yang pasti, lanjut Devi, bagi para UMKM yang ingin mengakses aneka program pemberdayaan KUMKM dari Kemenkop dan UKM, selain bisa datang langsung ke kantor Kemenkop dan UKM, juga bisa melalui website dan media sosial yang dimiliki Kemenkop UKM seperti Facebook.

Panelis lainnya, Vice President Brand and Marketing Moka, Bayu Ramadhan mengungkapkan, di Indonesia masih sedikit pelaku UMKM yang telah mengadopsi teknologi. Padahal, kontribusi dan potensi mereka sangatlah besar bagi roda perekonomian Indonesia.

"Jumlah UMKM yang melek digital masih berada di bawah angka 20% dari total jumlah UMKM. Padahal, pemanfaatan teknologi dapat menghasilkan banyak data yang merupakan aset berharga untuk diolah menjadi wawasan baru", ucap Bayu. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved