Kadis Pertanian Sambas Akui Penurunan Harga Padi

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas, Yayan Kurniawan mengatakan benar adanya terjadi penurunan harga padi

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ Wawan Gunawan
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sambas,Yayan Kurniawan 

Kadis Pertanian Sambas Akui Penurunan Harga Padi

SAMBAS - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas, Yayan Kurniawan mengatakan benar adanya terjadi penurunan harga padi di Kabupaten Sambas.

Ia mengungkapkan penurunan harga itu diakibatkan karena saat ini Sambas sedang memasuki panen raya, di beberapa kecamatan di Kabupaten Sambas.

Seperti di Kecamatan Salatiga, Selakau, Selakau Timur, Semparuk dan beberapa Kecamatan lainnya saat ini sedang memasuki masa panen raya hingga nanti awal Juli mendatang.

"Pada saat belum panen harganya itu sekitar Rp 4.500, dan memang saat ini sudah mulai panen raya di akhir Juni dan awal Juli. Dan kemungkinan ada di bawah harga itu, mulai dari Rp 3.800 - Rp 3.500," ujarnya, Jum'at (28/6/2019). Saat ditemui di ruang kerjanya.

"Memang harganya begitu, dan sudah hukum Ekonominya, hukum alamnya Begitu. Tapi kita akan cari solusinya," sambungnya.

Baca: Kalbar 24 Jam - Mayat Pria Tergantung, Ayah Tega Aniaya Anaknya, hingga Kalbar Bangun Reaktor Nuklir

Baca: TERPOPULER - Ayah Aniaya Anak, Kabar Pelawak Tessy, hingga Song Hye Kyo Digugat Cerai Song Joong Ki

Baca: Peserta Puji Venue dan Kesiapan Tuan Rumah STQ Pontianak

Akibatnya terjadi penurunan harga padi, karena jumlah permintaan rendah sedangkan hasil produksi tinggi.

Namun demikian, ia mengungkapkan Pemerintah Daerah sudah memantau beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi persoalan tersebut.

Salah satu peluang yang bisa dimanfaatkan untuk membeli hasil panen masyarakat adalah dengan mensinergikan program Kementerian Sosial (Kemensos) untuk bersinergi untuk membeli padi yang sudah di olah menjadi beras masyarakat.

"Saat ini Kemensos ada program, jadi ada peluang yang bisa di ambil yakni Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). dengan program tersebut maka Pemda bisa membeli beras petani, lalu kembali di salurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Sambas," katanya.

Selain itu, Yayan mengungkapkan yang sudah berjalan juga adalah program PNS membeli beras lokal atau yang di kenal dengan Beras ASN.

"Yang juga sudah berjalan yaitu beras ASN, karena peluangnya cukup besar. ASN kita ada enam sampai dengan tujuh ribu orang," tuturnya.

Selain itu, ia juga mengungkapkan rumah penggilingan padi di Desa atau Kecamatan juga bisa memasarkan beras kepada perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Sambas.

Ia menjelaskan, peluang itu ada. Karena di Sambas sedikitnya ada 12 ribu karyawan yang bekerja di sektor atau dengan perusahaan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved