Terancam Hukuman Mati, Zul Zivilia Menangis Saat Dijenguk Istri & Anak-anaknya
Terancam Hukuman Mati, Zul Zivilia Menangis Saat Dijenguk Istri & Anak-anaknya.
Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
Terancam Hukuman Mati, Zul Zivilia Menangis Saat Dijenguk Istri & Anak-anaknya
Zul Zivilia masih mendekam di penjara karena kasus narkoba yang menjeratnya.
Tiga bulan lalu, tepatnya pada (28/2/2019) pria bernama asli Zulkifli ini diamankan oleh Kepolisian Polda Metro Jaya.
Pihak kepolisian menciduk Zul Zivilia ketika sedang membungkus narkobajenis sabu dan ekstasi di Apatemen Gading River View City Home, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara.
Zul Zivilia pun diduga kuat terlibat jaringan narkotika yang berperan sebagai pengedar kelas kakap dengan ancaman hukuman berat.
Tak tanggung-tanggung, karena profesinya sebagai seorang bandar narkoba, Zul Zivilia terancam hukuman mati.
Mengetahui sang suami diduga bersalah telah melakukan penyalahgunaan narkotika dan juga diduga menjadi pengedar, istri Zul Zivilia, Retno hanya bisa pasrah mendengar kasus sang suami saat ini.
Zul Zivilia yang kini mendekam di penjara tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarganya.
Hal tersebut membuat pelantun tembang 'Aishiteru' ini merasa sedih karena harus menyerahkan tanggung jawab keluarga pada istrinya, Retno Paradinah.
Ketika dijenguk oleh istri dan anak-anaknya, Zul Zivilia dikatakan lebih banyak diam.
“Karena dia baru ketemu anak-anak lagi ya jadi dia lebih banyak diam, sedih," kata Retno Paradinah.
Dalam momen pertemuan itu, Zul meminta istrinya untuk tetap sabar dan kuat.
“Dia bilang 'kamu sabar-sabar ya urus anak, sekolahnya jangan sampai terbengkalai, kamu juga jaga kesehatan. Karena kalau kamu sakit, siapa yang urus aku, urus anak-anak'," tuturnya menirukan ucapan Zul.
Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga ketika Zul mendekam di balik jeruji penjara.
“Sekarang saya lagi usaha dari pas puasa kemarin jasa titip sama bikin kue kering," kata Retno Paradinah.
Retno juga mengatakan kalau Zul Zivilia tak kuasa menahan tangis ketika tahu istrinya harus membiayai semua keperluan rumah tangga.
“Dia kemarin sempet nangis. Kasihan kamu capek, katanya gitu. Ngurusinaku, ngurusin anak-anak, kamu capek, maafin ya ini karena saya.