Sistem Zonasi Diterapkan, Ramadhani: Tidak Ada Lagi Sekolah Unggulan

Sistem zonasi membuat seluruh sekolah di kota Pontianak dipandang sama, tidak ada sekolah yang diunggulkan

Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Siswa SMP N 3 Pontianak, Riva Rizkiana Ramadhani (15) 

Sistem Zonasi Diterapkan, Ramadhani: Tidak Ada Lagi Sekolah Unggulan

PONTIANAK- Riva Rizkiana Ramadhani (15) siswa SMP N 3 Pontianak baru saja menerima amplop kelulusan.

Selain dinyatakan lulus ia sudah diterima di Sekolah Pradita Dirgantara Solo dan mendapatkan beasiswa full.

Di SMA Pradita Dirgantara semua anggaran sudah ditanggung, seperti biaya seragam sekolah, buku sekolah, dan lain sebagainya diberikan gratis untuk siswa.

Baca: Polres Sambas dan Jajaran Gelar Buka Puasa Bersama

Ia mengatakan dengan adanya sistem zonasi untuk penerimaan siswa baru, temannya bisa melanjutkan pendidikan ke sekolah negeri yang letaknya tidak jauh dari tempat tinggal mereka.

Menurutnya sistem zonasi membuat seluruh sekolah di Pontianak sama, tidak ada sekolah unggulan, sehingga membuat semangat persaingan pendidikan di kota Pontianak menurun.

"Sistem zonasi membuat seluruh sekolah di kota Pontianak dipandang sama, tidak ada sekolah yang diunggulkan, menurut pandangan saya hal tersebut membuat semangat persaingan berkurang, siswa butuh pesaing yang membuatnya lebih semangat untuk belajar," ujarnya.

Sehingga ia lebih mendukung diterapkan kembalinya sistem lama. Walaupun dengan sistem zonasi sebenarnya siswa sendiri di untungkan dengan kedekatan jarak antara rumah sama sekolahnya.

Tetapi ada yg di lupakan dengan tidak di pakai atau di kuranginya porsi nilai untuk masuk sekolah tertentu.

Hal ini pasti akan terjadi keragaman yang lebih besar dari sekolah tersebut dsn rentang kemampuan siswa dalam menerima pelajaran.

Baca: Fiyola: Sistem Zonasi Keterbatasan Memilih Sekolah Favorit

Lanjutnya, dengan keragaman kemapuan menerima pelajaran tersebut tentu akan menyulitkan guru untuk menerapkan metode yg tepat untuk mengajar.

"Jadi saya rasa metode lama lebih bagus untuk di terapkan disini agar tercipta persaingan positif dari para calon siswa untuk lebih banyak belajar lagi untuk masuk sekolah favorit," terangnya.

Untuk sekolah sekolah yang selama ini di anggap kurang favorit tentu akan lebih terpacu lagi untuk mencari metode metode pembelajaran yang tepat agar nanti melahirkan siswa-siswa yang berprestasi yang tentu nantinya akan menaikan mutu dari sekolah tersebut dan tentu akan menjadikan sekolah tersebut sekolah favorit.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved