Yosef: Pembangunan Betang Uma Ida'a Beraan Bantuan dari Kemendikbud

Pembangunan betang ini dari bantuan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Republik Indonesia.

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ SAHIRUL HAKIM
Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi Kemendikbud RI, Kristiati Aryani saat memberikan katasambutan dalam acara peresmian rumah Betang  Uma Ida'a Beraan, di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Putussibau Utara, Senin (27/5/2019). 

Yosef: Pembangunan Betang Uma Ida'a Beraan Bantuan dari Kemendikbud

KAPUAS HULU - Kepala Desa  Tanjung Karang, Kecamatan Putussibau Utara, Yosef Lasah menyatakan rumah betang Uma Ida'a Beraan telah selesai dibangun beberapa bulan lalu.

Pembangunan betang ini dari bantuan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Republik Indonesia.

"Kita berterimakasih dengan Pemerintah, kami berharap fasilitas ini bisa digunakan masyarakat. Hal terpenting lainnya tentu masyarakat harus menjaga keindahan bangunan ini," ujarnya kepada wartawan, Senin (27/5/2019).

Baca: PLN Siapkan Pos Siaga Antisipasi Gangguan Jaringan Selama Perayaan Idul Fitri

Lasah juga menegaskan masih banyak lagi yang perlu dilengkapi dari betang tersebut. Untuk itu selain dari bantuan Pemkab Kapuas Hulu, juga turut dianggarkan melalui dana desa.

"Kita masih perlu melengkapi pagar dan lain-lain, sudah kami anggarkan juga dari desa, termasuk ada bantuan juga dari Pemkab Kapuas Hulu tadi, jadi tinggal kami kerjakan lagi," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi Kemendikbud RI, Kristiati Aryani, menjelaskan bahwa, pada Dirjen Kebudayaan ada dana revitalisasi desa adat. Dana ini yang didapat di desa Tanjung Karang, Kapuas Hulu.

Baca: FOTO: Rapat Paripurna DPRD Kota Pontianak

Baca: VIDEO: Kapolres Kapuas Hulu Cek Persiapan PAM Lebaran 2019

"Dari 2012 hingga sekarang ada 500an desa adat se Nusantara yang mendapatkan dana tersebut. Dana revitalisasi itu berkisar Rp 400-500an juta," ucapnya.

Dengan bantuan ini, Aryani berharap, aktifitas masyarakat adat dapat tetap hidup dan aktif untuk melestarikan kebudayaan yang ada, sebab kebudayaan itu aset negara.

"Mudah-mudahan aktifitas masyarakat adat makin marak, jangan pandang suku dan golongan, sebab ini rumah budaya bersama. Gunakan untuk memajukan budaya di Kapuas Hulu pada umumnya. Semoga kebudayaan disini semakin lestari," ungkapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved