Jubir BPN Andre Rosiade Ancam Bubarkan Komnas HAM dan Sebut Jokowi Tak Tergerak Bela Sungkawa

ini harus diinvestigasi oleh Komnas HAM. Jangan sebagai lembaga yang duduk diam saja terima gaji buta dari rakyat

Jubir BPN Andre Rosiade Ancam Bubarkan Komnas HAM dan Sebut Jokowi Tak Tergerak Bela Sungkawa

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID  - Delapan orang tewas dan ratusan lainnya luka serius hingga ringan dalam aksi 22 Mei lalu. 

Hingga kini kepolisian masih mendalami penyebab 8 orang tersebut tewas serta mencari dalang dari pecahnya kerusuhan di depan Gedung Bawaslu RI tersebut. 

Polri juga telah mengamankan ratusan pelaku kerusuhan yang diduga merupakan massa bayaran, serta mengamankan mobil Partai Gerindra Tasikmalaya di lokasi kerusuhan di Jakarta yang berisi batu dan amplop. 

Partai Gerindra merupakan pertai pengusung Capres-Cawapres 02 Prabowo-Sandi yang tergabung dalam koalisi Badan Pemenangan Nasional (BPN). 

Baca: BREAKING NEWS - Instagram, WhatsApp, Facebook Sudah Normal! Pemerintah Cabut Pembatasan Kirim Gambar

Baca: Bagi Sintong Panjaitan, Mengambil Keputusan Baiknya Perhatikan Aspek Syariat

Baca: Kutip Kata-kata Bung Karno, I Putu: Mulai Berfikir Jernih

Usai kericuhan tersebut,  Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi, Andre‎ Rosiade lantas menyoroti sikap Presiden Jokowi

Andre sangat menyayangkan atas sikap Presiden Jokowi yang tidak mengucapkan bela sungkawa atas tewasnya 8 orang ketika kericuhan aksi 22 Mei.

"‎8 tewas itu jumlah yang banyak. Kami tidak lihat Pak Jokowi bela sungkawa. Ngakunya di Johor Baru 100 persen WNI. Coba tanya Pak Jokowi, kok gak tergerak bela sungkawa," tuturnya dalam sebuah diskusi di kawasan Jakarta Pusat dengan tema : MK adalah Koentji, Sabtu (25/5/2019).

Tidak sampai disitu, Andre‎ Rosiade juga menyoroti sikap Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang tidak bertindak atas tewasnya 8 orang.

Dia mengancam bakal membubarkan Komnas HAM.

"Komnas HAM terindikasi diam seribu bahasa, saya akan usulkan nanti di DPR kalau Komnas HAM mandul, kita bubarkan saja ‎Komnas HAM," tegas Andre Rosiade‎.

Baca: Remaja Pontianak Meninggal Diduga Tertembak, Pengamat Sebut Polisi dan Masyarakat Adalah Korban

Baca: Lantunkan Ayat Suci Alquran di Hadapan Jokowi, Naja Bocah Istimewa Senang Bertemu Presiden

Baca: Terkuak Kisah Dibalik Pemakaman Artis Legendaris Laila Sari, Tak Ada Satupun Artis yang Melayat!

Andre Rosiade menilai Komnas HAM sama sekali tidak bekerja ketika mengetahui adanya korban tewas sebanyak 8 orang saat kerusuhan pasca-aksi 22 Mei.

Melihat kondisi itu, tegas Andre, Komnas HAM harus langsung melakukan investigasi terhadap insiden tersebut.

"Apa gunanya sebagai Komisi Nasional HAM, tapi anda mandul. 8 orang tewas, ratusan terluka, ini harus diinvestigasi oleh Komnas HAM. Jangan sebagai lembaga yang duduk diam saja terima gaji buta dari rakyat, kalau memang anda tidak mampu, kami nanti di DPR akan mengusulkan dibubarkan saja," tambahnya.

Sebelumnya, Mabes Polri masih menunggu hasil investigasi dari tim bentukan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian terkait penyebab kematian para korban dalam aksi 22 Mei 2019.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved