Pemilu 2019
Kekacauan Hanya Akan Berdampak Buruk, ICMI Kalbar Ajak Bijak Sikapi Hasil Pilpres
Ketua Majelis Pengurus Wilayah Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Provinsi Kalimantan Barat, Thamrin Usman
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Madrosid
Kekacauan Hanya Akan Berdampak Buruk, ICMI Kalbar Ajak Bijak Sikapi Hasil Pilpres
SINTANG - Ketua Majelis Pengurus Wilayah Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Provinsi Kalimantan Barat, Thamrin Usman berharap penetapan hasil Pemilu 2019 khususnya pemilihan presiden dapat berlangsung damai dan lancar.
"Tentu kita tidak ingin negara kita ini terjadi chaos (kekacauan-red). Kalau negara ini chaos tentu yang untung itu adalah pihak lain, tentu yang rugi itu pasti kita," ujar mantan Rektor Universitas Tanjungpura tersebut, Selasa (21/5/2019) pagi.
Jika terjadi kekacauan pasca penetapan hasil Pemilu Presiden, menurutnya akan berdampak kepada berbagai sektor. Misalnya saja pada sektor ekonomi, nilai tukar rupiah pasti akan anjlok dan babak belur.
"Nilai tukar pasti babak belur. Jangan sampai kita mau beli goreng pisang saja tidak mampu karena nilai tukar rupiah hampir tidak punya nilai. Kemudian kita sesama anak bangsa saling curiga, untuk apa coba," jelasnya.
Baca: Pekan Ketiga Mei, BMKG Prediksi Potensi Curah Hujan Masih Tinggi di Kalbar
Baca: Peringati HUT 39, Bhayangkari Kalbar Bertekad Kuatkan Pendidikan dan Kebudayaan
Baca: 21 Petugas Pemilu Kalbar Wafat, KAMMI Kota Pontianak Salat Gaib Berjamaah di Depan Kantor KPU Kalbar
Menurut Thamrin, bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dengan jumlah penduduk hampir 300 juta orang. Negara ini punya posisi strategis yang luar biasa dan dipandang sebagai negara besar di dunia.
"Negara mana yang tidak ngiler sama Indonesia. Oleh sebab itu, kepentingan-kepentingan orang jahat itu tidak hanya berasal dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri. Mari kita dengan Ramadhan Ini sejukkan hati kita," pesannya.
Lanjutnya bahwa kita ingin kedua belah pihak baik pihak pendukung 01 maupun 02 untuk berpikir jauh bangsa ini. Sehingga satu-satunya tujuan adalah menjadikan bangsa Indonesia jadi bangsa yang maju dan kuat.
"Tahun depan kita sudah mulai memanfaatkan bonus demografi, kalau kita tidak siap maka itu akan menjadi bencana demografi. Oleh sebab itu saya mengimbau mari kita berbaik sangka, mari kita bangun bangsa dan negara ini," tutupnya.