Tewas Bersimbah Darah
Fakta Dugaan Pembunuhan Heni Darsita, Anak Bangunkan Ibunya untuk Sahur hingga Suami Menghilang
kut mengevakuasi korban dari dalam kamar mandi mengatakan kalau korban ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa
Penulis: Rihard Nelson Silaban | Editor: Rihard Nelson Silaban
Satu diantara sepupu korban yang enggan menyebutkan namanya yang ikut mengevakuasi korban dari dalam kamar mandi mengatakan kalau korban ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan mendapatkan luka yang cukup parah dibeberapa bagian tubuh termasuk wajah korban.
Kasus Pembunuhan Siswi SMP
Belum lama ini, siswi SMP di Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, AT, diduga menjadi korban pembunuhan ayah tirinya, RW.
Jenazah korban ditemukan warga di dalam parit Dusun Peruan Dalam, Desa Peruan Dalam, Kecamatan Tayan Hulu, dengan tubuh dibalut seragam Pramuka, Selasa (30/4/2019).
Kapolres menegaskan, pihaknya secara maraton melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, termasuk juga dilakukan pengumpulan keterangan dari pihak sekolah, lantaran saat itu korban masih menggunakan seragam pramuka.
“Kita periksa saksi-saksi termasuk juga teman dekat, kerabat, ibu kandung korban, wali kelas korban. Diperoleh juga keterangan para saksi yang mengarah kepada RW yang merupakan ayah tiri korban," kata Kapolres, Rabu (1/5/2019).
“Kita juga mendapatkan informasi dari wali kelas korban, dari keteranganya memang melihat bahwa korban ini seperti tekanan batin sehingga disekolah itu cenderung untuk diam,” jelasnya.
Baca: Kisah Pilu Bocah Pontianak Korban Rudapaksa Oknum PNS Kalbar, Demi Allah Saya Tak Terima
Berdasarkan keterangan yang didapat, pihaknya kemudian mengamankan RW. Saat dimintai keterangan, RW mengakui semua perbuatannya.
Menurut RW, sebelum menghabisi korban, dirinya sempat menyetubuhi anak tirinya.
Terungkap pula, perbuatan RW sudah dilakukan sebanyak tiga kali, dua kali dilakukan di rumah pada tahun 2018 dan sekali dilakukan di TKP.
Selama ini, RW kerap mengantar jemput korban saat sekolah. Dan saat kejadian itu, RW membawa korban ke salah satu lokasi galian tanah.
“Di situlah pelaku menyetubuhi korban, karena juga sudah cek-cok mulut sebelumnya," kata Kapolres.
Korban merasa masa depanya tidak ada, setelah diperlakukan tak senonoh oleh RW.
Korban menuntut pertanggungjawaban RW.
"Setelah sempat cek-cok, korban didorong dan jatuh ke parit dan RW langsung mencekik leher korban," kata Kapolres.