Dosen STIK Muhammadiyah dan RSJD Sungai Bangkong Kompak Lakukan Sosialisasi Resiliensi ASD
Dosen STIK Muhammadiyah dan RSJD Sungai Bangkong Kompak Lakukan Sosialisasi Resiliensi Mengasuh Anak Autism Spectrum Disorders
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Madrosid
Dosen STIK Muhammadiyah dan RSJD Sungai Bangkong Kompak Lakukan Sosialisasi Resiliensi ASD
Citizen Reporter
Mahasiswa STIK Muhamadiyah
PONTIANAK - Dosen STIK Muhammadiyah dan RSJD Sungai Bangkong Kompak Lakukan Sosialisasi Resiliensi Mengasuh Anak Autism Spectrum Disorders (ASD) Pada Masyarakat.
Hal itu di lakukan pada saat kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, yang juga merupakan suatu cara berbagi ilmu kepada masyarakat.
Kegiatan ini dapat berisikan informasi kesehatan, pendidikan, penelitian dan lain sebagainya. PKM juga merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seorang dosen, sebagai bentuk sumbangsih ilmunya terhadap masyarakat.
Salah satu kegiatan PKM yang baru saja dilakukan adalah PKM Resiliensi Mengasuh Anak ASD pada masyarakat yang dilakukan oleh dosen keperawatan anak STIK Muhammadiyah Pontianak bekerjasama dengan RSJD Sungai Bangkong.
Kegiatan PKM ini diketuai oleh Ns. Lilis Lestari, S.Kep., M.Kep. dengan anggota Ns. Lestari Makmuriana, M.Pd., M.Kep beserta mahasiswa STIK Muhammadiyah Wulan Budiarti, S.Kep.
Baca: Keluarga Besar Muhammadiyah Gelar Pengajian dan Buka Puasa Bersama
Baca: Wakil Gubernur Kalbar Safari Ramadan di Sanggau, Ini Pesan Yang Disampaikan
Baca: Hujan Petir Diperkirakan Landa Kayong Utara
Ns. Lilis Lestari, selaku dosen keperawatan anak STIK Muhammadiyah dan ketua PKM mengungkapkan kegiatan ini adalah untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang pentingnya mengaktifkan resiliensi dalam diri orang tua atau pengasuh.
Hal itu agar orang tua dapat melalui masa-masa berduka karena memiliki anak ASD lebih cepat, sehingga optimis dalam mengasuh anak ASD untuk meningkatkan kemandirian anak.
Anak mandiri maka akan berdampak positif bagi kualitas hidup anak kedepan. Hal ini tentunya bukan sembarang informasi yang kita berikan, namun harus berdasarkan evidence based yaitu hasil penelitian.
Selain itu, dosen yang aktif sebagai relawan anak ASD ini juga menuturkan pentingnya bagi orang tua atau pengasuh mengetahui perkembangan anak ASD dan mengenal diagnosis ASD lebih jauh.
Dalam kesempatan ini dirinya juga menginformasikan perubahan penyebutan autis menjadi Autism Spectrum Disorders (ASD) sesuai DSM 5.
Menurutnya hal ini penting agar anak-anak lainnya yang tadinya terdiagnosis sindrome asperger, PDD-Nos, gangguan integratif masa anak-anak dan autis mendapatkan terapi yang sama karena diagnosis ini dalam DSM 5 telah dilebur menjadi satu yaitu diagnosis ASD.
Dalam kesempatan ini dirinya juga mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang tinggi kepada pihak Poli Anak RSJD Sungai Bangkong yang telah bersedia bekerjasama untuk melaksanakan sosialisasi ini.
"Terimakasih kepada bapak Rinus Arinus, SKM. Selaku kepala Instalasi Poli Anak RSJD Sungai Bangkong dan Ibu Sidiartty Simatupang, A.Md.Kep. selaku kepala ruangan poli anak RSJD Sungai Bangkong yang telah menerima kami dan bekerja sama untuk mensukseskan acara ini," ujarnya.