Ramadan

Doa Iftitah Sholat Wajib, Salat Sunnah dan Hukum Membaca Doa Iftitah Menurut Ustadz Abdul Somad

Doa Iftitah Sholat Wajib, Salat Sunnah dan Hukum Membaca Doa Iftitah Menurut Ustadz Abdul Somad

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Youtube Tafaqquh
Doa Iftitah Sholat Wajib, Salat Sunnah dan Hukum Membaca Doa Iftitah Menurut Ustadz Abdul Somad 

Doa Iftitah adalah doa dalam Sholat yang dibaca setelah takbiratul ihram, sebelum membaca al Fatihah.

Ustadz Abdul Somad dalam 77 Tanya Jawab Seputar Shalat mengatakan, menurut mazhab Maliki, makruh hukumnya membaca doa iftitah.

Orang yang melaksanakan shalat langsung bertakbir dan membaca al-Fatihah, berdasarkan riwayat Anas bin Malik, ia berkata:

“Rasulullah Saw, Abu Bakar dan Umar mengawali shalat dengan Alhamdulillahi Rabbil’alamin”. (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Baca: Niat Sholat Ashar Sendiri & Niat Salat Asar Sebagai Makmum, Cek Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2019

Baca: Jadwal Imsak Pontianak dan Waktu Buka Puasa Ramadhan 1440 H dan Jadwal Sholat Lima Waktu Hari Ini

Namun berdasarkan jumhur ulama, membaca doa iftitah setelah Takbiratul-Ihram pada rakaat pertama hukumnya Sunnah.

"Jadi hukumnya Sunnat baik pada Sholat fardhu maupun Sholat Sunnat," kata Ustadz Abdul Somad dalam satu ceramahnya.

Ustadz Abdul Somad mengatakan, bentuk doa Iftitah ini jumlahnya banyak.

"Membaca Fatihah saja sah. Cuman ibarat makan ya nasi ama kecap doang," kata UAS.

"Tentu kita maunya full, ada sayurnya, ada cuci mulutnya, ada semuanya lengkap," lanjut Ustadz Abdul Somad.

Berikut doa pilihan menurut Mazhab Hanafi dan Hanbali:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إلَهَ غَيْرُكَ

Subhanakallahumma wabihamdka watabarokasmuka wataala jadduka wala ilaha ghoiruka

Artinya:

Maha Suci Engkau ya Allah dan dengan pujian-Mu, Maha Suci nama-Mu dan Maha Tinggi keagungan- Mu, tiada tuhan selain Engkau.

Berdasarkan riwayat Aisyah, ia berkata: “Rasulullah Saw ketika mengawali shalat, beliau membaca: “Maha Suci Engkau ya Allah dan dengan pujian-Mu, Maha Suci nama-Mu dan Maha Tinggi keagungan-Mu, tiada tuhan selain Engkau”. (HR. Abu Daud dan ad- Daraquthni dari riwayat Anas. Abu Daud, at-Tirmidzi, an-Nasa’I, Ibnu Majah dan Ahmad dari Abu Sa’id. Muslim dalam Shahih-nya: Umar membaca doa ini dengan cara jahar [Nail al-Authar: 2/195]).

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved