Aswandi: Sistem Penerimaan Siswa Baru Menjadikan Sekolah Swasta Lebih Unggul

Ujian nasional sudah diusahakan diberikan muatan soal yang sulit dan berstandar Higher-order thinking skills (HOTS).

Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANGGITA PUTRI
Pengamat Pendidikan Universitas Tanjungpura, Aswandi 

Aswandi : Sistem Penerimaan Siswa Baru Menjadikan Sekolah Swasta Lebih Unggul

PONTIANAK- Pengamat Pendidikan Universitas Tanjungpura, Aswandi mengatakan ketika ada peningkatan rangking untuk hasil Ujian Nasional siswa di Kalbar itu patut di apresiasi.

Aswandi mengatakan berarti ada peningkatan peringkat yang bagus . Karena ujian sekarang ini lebih berat soalnya .

"Ujian nasional sudah diusahakan diberikan muatan soal yang sulit dan berstandar Higher-order thinking skills (HOTS). Jadi logisnya adalah ketika soal dipersulit prestasi anak meningkat itu sangat bagus ," ujar Aswandi, Senin (13/5/2019).

"Jadi patut diapresiasi mengenai prestasi itu. Tapi ingat kita tak cukup hanya melihat dari peringkat yang hanya di ukur dari nilai rata-rata. Tapi kita lihat juga dari kualitas," imbuhnya.

Baca: Pangdam Resmikan Koramil 1204-17/Nanga Taman

Baca: Personel Polsek Menyuke Pam Pengumuman Kelulusan SMAN 1 Darit

Karena kalau dulu penilaianya di hitung dari berapa banyak siswa yang lulus tapi nilanya rendah.

Sekolah Swasta siswanya mendominasi mendapatkan peringkat pertama nilai tertinggi memang diketaui dari tahun ke tahun sudah seperti itu .

"Nilai tertinggi selalu di raih oleh siswa sekolah swasta bahkan Sekolah Immanuel pernah mendapatkan penghargaan yang terbersih , tidak ada kecurangan, dan memiliki integritas tinggi ketika ujian," jelasnya.

Karena biasanya usai ujian harus melaporkan hasil ujian, melaporkan kejujuran ujian dan Immanuel selalu mendapatkan rangking terbaik untuk kejujuran.

"Tahun sebelumnya SMA Immanuel juga membawa nama Kalbar jujur dan mendapatkan penghargaan.
Itu bukti bahwa Sekolah negeri harus ikut berprestasi apalagi di Pontianak ini. Apalagi sekarang SMA sudah di gratiskan oleh Gubernur Kalbar," terangnya.

Baca: Revive Auto Club Gelar Bakti Sosial

Dulu saat sekolah tidak digratiskan mestinya SMA lebih bagus karena sekolah negeri yang selalu bayar murah bahkan dulu untuk kota Pontianak dibebaskan juga SPP di tingkat SMA.
Tapi sama juga nilainya masih kalah dari swasta.

"Kenapa anak yang di didik oleh pemerintah dengan subsidi pemerintah tapi prestasi dikalahkan oleh anak swasta. Mestinya dinas pendidikan malu dari sekolah swasta," terangnya.

UN sekarang tidak sebagai penentu kelulusan dan sekarang ditentukan oleh guru . Jadi Motivasi anak menurun ditambah lagi sistem Penerimaan Pendaftaran Siswa Baru yang menggunakan Sistem Zonasi.

"Ini masih saya teliti karena menurut informasi yang saya terima dari SMA N 1 Pontianak selama dilakukan sistem Zonasi ini tidak ada lagi menerima anak yang berprestasi," tegasnya.

Karena sistem zonasi tidak dirangking berdasarkan nilai, dan anak masuk berdasarkan wilayah tempat tinggal . Ternyata anak pintar yang mau masuk SMA 1 Tidak diterima, Karena tinggal didekat SMA 5 misalnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved