Cerita Verifikator Entry C1 di Pontianak Ditengah Kritikan pada KPU

KPU RI menjadi sorotan di tengah merebaknya kabar salah entry data C1 di berbagai daerah

TRIBUN PONTIANAK
ENTRY - Proses entry data C1 yang dilakukan petugas KPU Pontianak, di Sekretariat KPU Pontianak, Kamis (25/4/2019) kemarin. 

TRIBUNPONTIANAKCO.ID, PONTIANAK - KPU RI menjadi sorotan di tengah merebaknya kabar salah entry data C1 di berbagai daerah. Namun, di tengah kritikan dan berbagai masukan para petugas terus melakukan upload dan entry untuk memenuhi tenggat rencana yang telah disusun.

Verifikator entry dan pindai C1 KPU Pontianak, Ratno Purwanto bercerita kepada Tribun, lika-liku selama melakukan proses Situng ini. Ia mengakui, satu di antara kendala dalam proses ini yakni downnya server KPU. Persoalan ini menyebabkan kinerja menjadi tidak maksimal.

"Kita mengalami gangguan di server beberapa hari kemarin memang down, jadi mempersulit teman-teman operator dalam mengirim hasil entry dan pindai. Dan itu juga berdampak pada teman-teman di verifikator dalam melaksanakan verifikasi. Akibat kendala-kendala tersebut membuat verifikator kesulitan melakukan verifikasi, jadi membutuhkan proses yang lama," ceritanya kepada Tribun, Kamis (25/4/2019) kemarin.

Baca: Live Streaming Barcelona Vs Levante SCTV Minggu (28/4) Jam 01.45 WIB, Laga Penentuan Juara Barcelona

Akibatnya, diterangkan, proses verifikasi menjadi sangat lamban ketika server down. Kadang, diungkapkan, untuk upload satu lembar C1 memerlukan waktu yang tak sedikit.

"Pernah dalam satu TPS membutuhkan waktu lebih lima menit, itu baru pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang jumlah imagenya cuma dua lembar, apalagi yang legislatif," ungkap Ratno.

Dengan keadaan tersebut, pihaknya harus mengatur ulang jam kerja hingga dini hari untuk para operator hingga verifikator. "Untuk proses upload memang waktunya tidak tentu, pernah di waktu-waktu kerja bagus. Tapi, di waktu-waktu itu juga down, kemudian ada waktu yang server baik di atas jam 01.00-03.00 WIB dini hari baru bisa akses," terangnya.

"Karena jaringannya bagus, servernya bagus sayang kita untuk berhenti, sampai kita lanjutkan sampai memastikan server berjalan normal, baru kita berhenti ketika server tidak berjalan dengan baik. Verifikator dan operator juga merasa kelelahan karena waktu kerjanya tidak seperti yang orang bayangkan, dapat menyajikan data C1 dengan cepat. Padahal kita juga punya kendala di lapangan," timpal Ratno.

Baca: LIGA ITALIA: Il Grande Partita Inter Milan Vs Juventus Minggu (28/4) 01.30 WIB, Misi Besar Nerazurri

PNS di KPU Pontianak ini pun berharap agar kemudian server dapat berjalan normal. "Ya diharapkan server dimiliki KPU berjalan normal, seperti diharapkan masyarakat, karena masyarakat menunggu-menunggu KPU harus menyajikan data," tuturnya.

Namun, ditegaskannya, pihaknya akan tetap bekerja maksimal menyajikan data untuk masyarakat. "Semampu yang bisa kita lakukan dan semaksimal serta secepat mungkin guna menyajikan data C1 sesuai dengan hard copy yang ditulis petugas KPPS sesuai yang disampaikan ke KPU melalui PPK," tukasnya.

Ketua KPU Pontianak, Deni Nuliadi mengakui, kendala-kendala teknis yang dialami dalam proses scan C1 telah disampaikan ke KPU RI. Selain persoalan server down, pihaknya juga kesulitan untuk mendapatkan salinan C1.

"Kesulitannya pertama terkait masalah untuk dapatkan salinan C1. Kemudian, terkait traffic jaringan internet untuk mengakses, menginput segala macam yang kemudian membuat kita agak lamban dalam proses penginputan dan pemindaian. Makanya, teman-teman kita di operator kerjanya full dari pagi ketemu pagi, karena mencari celah kapan jaringan bagus dan salinan C1 yang bisa dikerjakan walaupun jam 03.00-04.00 subuh hari," paparnya.

"Sudah (server down-red), KPU RI sudah mengetahui, karena ini soal trafic yang menjadi kendala nasional karena sekian banyak yang mengakses," imbuhnya.

Baca: Tsamara Amany Raup 3.775 Suara di Singapura, Tapi Gagal Duduki Kursi DPR RI

Deni mengungkapkan, proses entry dan pindai salinan C1 telah mencapai 76 persen untuk Pilpres. Ia mengakui, telah mendapatkan arahan KPU RI untuk memprioritaskan Pilpres untuk segera dipindai dan diinput.

“Pemilihan lain masih dalam proses, tapi ini pelan-pelan. Sekarang kita menunggu salinan C1 tambahan yang masuk dalam kotak oleh KPPS tidak di simpan luar kotak. Sekarang kita lagi berusaha untuk meminjam C1 dari Bawaslu untuk kemudian kita copy dan scanning," terang Deni, Kamis (25/4) kemarin.

Selain itu, diungkapkan, pihaknya juga telah meminta kepada PPK untuk menyerahkan salinan C1 kelurahan yang telah selesai rekapitulasi untuk discanning.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved