Kohati Mempawah Bagikan 1000 Bunga ke Pasar Tradisional Sebukit Rama Mempawah, Pedagang Suka Cita

Kohati Mempawah Bagikan 1000 Bunga ke Pasar Tradisional Sebukit Rama Mempawah, Pedagang Sambut Suka Cita

MEMPAWAH - Korps Himpunan Mahasiswa Islam Wati (Kohati) Cabang Mempawah membagikan 1000 tangkai bunga kepada ibu-ibu pedagang di Pasar Tradisional Sebukit Rama, dalam rangka peringatan hari Kartini, Minggu (21/4/2019).

Suliyem (41), seorang pedagang sayur yang mengaku sudah berjualan sejak 8 tahun lalu di pasar tersebut mengatakan bahagia ketika menerima setangkai bunga dari Kohati, ia merasa telah dianggap sebagai Kartini sejati.

"Saya tidak melihat bunga ini sebagai pemeberian biasa melainkan penghargaan bagi saya, banyak orang memperingati hari Kartini di mana-mana tapi baru kali ini saya merasa diri saya dianggap Kartini," ujarnya disela-sela kesibukannya melayani pelanggan.

Baca: Kenang Sosok Kartini, Kohati Cabang Mempawah Bagikan 1000 Bunga di Pasar Tradisional

Baca: Sandiaga Uno Ucapkan Selamat Hari Kartini, Nur Asia: Wanita Hebat Bukan Karena Ada Lelaki Kaya

Wanita yang akrab disapa Mak Iyem tersebut menilai, makna dari hari Kartini adalah suatu momentum kebangkitan bagi kaum hawa, dimana wanita bisa dianggap setara dengan pria.

"Saya tahu emansipasi itu apa, saya merasa momen hari Kartini adalah bangkitnya semangat juang kami sebagai perempuan dimata Negara, bukan sekedar hanya memakai baju kebaya semata," tuturnya.

Selian itu, Mustika (39) seorang pedagang nanas di tepi pasar Sebukit Rama yang mengaku punya anak sulung wanita yang saat ini sedang duduk di bangku kelas 6 SD menuturkan bahwa dirinya ingin anak sulungnya mempunyai semangat dan cerdas seperti RA Kartini.

Baca: SMAN 1 Pontianak Ajak Tanam Bibit Pohon di Kegiatan Ganesha Earth Day and Kartini’s Celebration

"Saya harap semangat juang dan kecerdasan Kartini bisa menjadi tauladan dan contoh bagi anak saya," ucapnya.

Mustika menaruh harap yang besar kepada pemimpin Kabupaten Mempawah yang baru yakni, Hj Erlina agar dapat memberdayakan dan memperhatikan nasib para pedagang di pasar Sebukit Rama yang kebanyakan adalah perempuan. (Yak)