Kisah Haru Juara Tinju Indonesia, Ari Agustian Kebanggaan dan Tulang Punggung Keluarga

Ari menjadi tulang punggung keluarga bagi adik-adik dan orang tuanya yang saat ini tinggal di rumah kontrakan

Penulis: Zulkifli | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK/Zulkifli
JUARATINJU_ Ari Agustian berfoto bersama kedua orang tuanya Harsan dan Erna serta adiknya ditemui di rumah Kontrakan Komplek Pondok Harapan Kita Gg Surya no K 24, Desa Sungai Rengas Kubu Raya Selasa (9/4/2019) 

Kisah Haru Juara Tinju Indonesia, Ari Agustian Kebanggaan dan Tulang Punggung Keluarga

TRIBUN PONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kesejahteraan atlet profesional masih belum sepenuhnya secemerlang prestasi yang mereka ukir untuk daerah bahkan negara.

Hal ini dirasakan petinju Kalbar Ari Agustian yang berharap mendapatkan pekerjaan tetap untuk jaminan masa depannya.

Ari sendiri tergolong dari keluarga tidak mampu. Ia pun menjadi tulang punggung keluarga bagi adik-adik dan orang tuanya yang saat ini tinggal di rumah kontrakan di Komplek Pondok Harapan Kita Gg Surya K24, Desa Sungai Rengas Kubu Raya (TPI).

Petinju Pontianak asal Kubu Raya ini berharap bisa mendapatkan pekerjaan dari Pemerintah baik Kota Pontianak maupun Kalimantan Barat.

"Harapan saya saya ingin sekali di beri pekerjaan PNS. Sudah berpuluh medali saya bawa Kota Pontianak dari kejuaraan daerah ,nasional asia hingga internasional saya bela Kota Pontianak dari 2011 sampai 2019," ujarnya kepada Tribun.

Baca: Pj Sekda Kapuas Hulu Berikan Penghargaan ke Aparatur Sipil Negara

Baca: Diselesaikan Secara Kekeluargaan, Pemilik Truk Pengangkut LPG Siap Ganti Rugi

Baca: Streaming ILC TVOne, Warganet Sebut Rocky Gerung, Adian Napitupulu, Budiman Sudjatmiko & Fadli Zon ?

Ditemui dikediamanya Ari tinggal di kontrakan bersama kedua orang tuanya Harsan (70) dan ibunya Erna (50) serta bersama kelima saudaranya.

2 diantaranya mengikuti jejak Ari sebagai petinju Amatir di Pertina Kota Pontianak.

Sejak 3 bulan terakhir kedua orang tua Ari tinggal di kontrakan sederhana tersebut. Ayahnya Harsan sehari -hari bekerja sebagai buruh angkut di pelabuhan Dwikora Kota Pontianak. Sementara ibunya berjualan sayur keliling menggunakan sepeda.

Harsan bersama istri menyambut hangat kedatangan Tribun. Harsan berujar Ari adalah kebanggaan sekaligus tulang punggung keluarga.

Meskipun menyadari pendapatan dari prestasi Ari selama ini terbilang jauh dari kata layak, ia tetap bersyukur karena putra sulungnya sehat dan bisa membanggakan negara.

"Kalau saya itu yang penting anak saya kembali sehat selamat, itu saja yang saya doakan," ujarnya

Dia mengatakan Ari selama ini menjadi harapanya untuk membantu kebutuhan tambahan bagi keluarga dan adik-adiknya. Sementara diakuinya pendapatnya sebagai buruh pelabuhan tidak menentu.

"Kadang Rp 30 ribu paling banyak Rp 100 ribu sehari. Ya dicukup-cukupkan," ujarnya

Dia mengatakan Ari sendiri sewaktu kecil memang keinginanya sendiri menjadi petinju.

"Memang kecilnya suka berkelahi diambil sama Batalyon Infanteri 643 TNI waktu, jadi latihan awalnya disitu," ujarnya.

Dia mengatakan sangat bangga dengan prestasi Ari. Ia berharap kedepan anaknya terus bisa mengharumkan nama Indonesia bahkan ke level dunia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved