Pemilu 2019
IJS dan HCC Kalbar Gelar Pendidikan Deteksi Hoaks dan Kampanye Publik Anti Hoaks
Ikatan Jurnalis Sintang (IJS) bekerja sama dengan Hoax Crisis Center (HCC Kalbar) menggelar pendidikan deteksi hoaks dan kampanye
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Madrosid
IJS dan HCC Kalbar Gelar Pendidikan Deteksi Hoaks dan Kampanye Publik Anti Hoax
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Ikatan Jurnalis Sintang (IJS) bekerja sama dengan Hoax Crisis Center (HCC Kalbar) menggelar pendidikan deteksi hoaks dan kampanye publik anti hoaks di Aula Diskominfo Sintang, Sabtu (30/3/2019) pagi.
Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Sintang, Jarot Winarno yang diwakili Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sintang, Kurniawan, Kabag Ops Polres Sintang, Kompol K Pasaribu, Ketua Komisi A DPRD Sintang, Syahroni, Kasdim 1205/stg, dan 40 peserta dari berbagai komunitas dan intansi terkait.
Dalam sambutan Bupati Sintang yang disampaikan langsung oleh Kabag Humas dan Protokol Setda Sintang, Kurniawan mengapresiasi langkah yang diambil teman-teman jurnalis yang tergabung dalam Ikatan Jurnalis Sintang (IJS) atas terselenggaranya kegiatan ini.
Kurniawan menilai bahwa hoaks adalah musuh bersama bangsa dan negara kita. Olehkarenanya, pendidikan deteksi hoaks dininalinya sangat penting untuk di pahami secara bersama.
Baca: Wisuda 297 Mahasiswanya, Kini STKIP Persada Khatulistiwa Sintang Memiliki 9 Program Studi
Baca: Gubernur Kalbar Beri Apresiasi, HMI Badko Kalbar Deklarasi Pemuda Pelopor Desa Mandiri
Baca: Wagub Ria Norsan Sentil Empat Kabupaten Melawi, Kayong Utara, Sambas, dan Bengkayang Belum Raih WTP
Baca: Jadwal MotoGP Amerika 2019 Usai MotoGP Argentina, Marc Marquez Pertahankan Rekor Kemenangan?
Dengan upaya deteksi, kata Kurniawan, merupakan langkah kita untuk menemukan dan mengenali ciri-ciri dan karakter hoaks.
“Seperti apa berita dianggap hoks, kita akan tahu melalui pendidikan yang diselenggarakan hari ini. Forum ini sangat edukatif , sangat positif , dan konsultif , maka harus bersama kita sukseskan,” ungkap Kurniawan.
Di tempat yang sama, Ketua Ikatan Jurnalis Sintang, Hery Lingga menilai perkembangan teknologi informasi masih memberikan dampak begitu besar dalam aspek social masyarakat. Bermunculan beragam jejaring social membuat kehidupan sosial seperti tanpa jarak.
“Dalam hitungan detik orang dengan mudah berkomunikasi, arus informasi dan komunikasi begitu derasnya,” kata Hery Lingga.
Kendati demikian, Herry mengingatkan, perkembangan tersebut bukannya tanpa dampak. Jika tidak dimanfaatkan dengan bijak, kemudahan mengakses informasi justru bisa merusak sendi-sendi sosial yang selama ini sudah terjalin baik. Terutama munculnya hoaks atau berita bohong.
“Pengalaman menunjukan, hampir saja terjadi bentrok sosial yang disebabkan hoaks. Untuk itu, penyaringan informasi yang diterima sangat perlu dilakukan. Jangan mudah memposting atau mengomentari informasi di media sosial yang belum diketahui kebenarannya,” pesannya.
Menurutnya, pendidikan deteksi hoaks yang digelar hari ini adalah salah satu upaya untuk mengaktifkan sensor agar dapat menyaring informasi. Sehingga para peserta memiliki kemampuan teknis dalam mendeteksi informasi yang diterima, hoaks atau bukan.
“Ini langkah awal kita untuk mendeteksi informasi yang diterima, hoaks atau bukan,” katanya.
Setelah dilakukannya pendidikan deteksi hoaks, pukul 16.00 WIB, Ikatan Jurnalis Sintang bersama Hoax Crisis Center (HCC Kalbar) menggelar kampanye publik anti hoaks di Jalan Pengera Muda (Kopel) Sintang.