Citizen Reporter

Kunjungi Sajingan, Ini Ajakan Maria Goreti Pada Warga

Tidak mudah bagi masyarakat untuk dapat bertemu dengan wakilnya di daerah mereka.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Anggota DPD RI, Maria Goreti berfoto bersama masyarakat Desa Kaliau Kecamatan Sajingan Besar Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat. 

Citizen Reporter
Staf, Thomas Diman

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Wajah ceria masyarakat Desa Kaliau Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalbar.

“Ini pertama kali kami punya wakil  (Senator) Maria Goreti  datang ke tempat kami, sungguh suatu kebanggaan,” kata Budianto yang datang ke aula Gereja Katolik St. Paulus Stasi Tapang.
Di hadapan masyarakat Sajingan, Maria Goreti mengatakan bahwa kunjungannya untuk bersilaturahmi dengan masyarakat dan saling berbagi pengalaman khususnya ingin mendengarkan keluhan hidup khususnya masyarakat perbatasan dengan Negara lain dalam hal ini Malaysia.

Tidak mudah bagi masyarakat untuk dapat bertemu dengan wakilnya di daerah mereka.

Ini adalah kesempatan langka dan tidak mesti dalam 5 tahun bisa bertemu dan tatap muka.

Mereka dapat secara langsung bertemu dengan anggota DPD RI Maria Goreti, berdialog bersama masyarakat berkaitan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Sajingan.

Dalam kesempatan itu, Maria Goreti mengatakan, “Wajah terdepan Bagsa ini adalah daerah perbatasan. Tetapi ironisnya justru menjadi wajah terbelakang.

Pemerintah terus berusaha memajukan masayarakat yang berbatasan langsung dengan Negara lain.

Baca: Kementerian PANRB Dorong BNN Beri Layanan Mal Pelayanan Publik

Baca: Nassar Lamar Zaskia Gotik Saat Live, Reaksi Tak Terduga Zaskia Seperti Ini!

Ada lima tempat di Kalbar  yang berhadapan langsung dengan perbatasan dengan Malaysia.

Oleh karena itu, peningkatan kualitas Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci, apalagi di tengah dunia yang semakin menjadi kampung (global village), dimana batas-batas Negara menjadi kian tipis”. 

“Suasana di atas kita sebut sebagai globalisasi. Globalisasi yang datang seperti sebuah truk besar tanpa kendali, dan semua orang merasakan dampaknya baik dampak positif maupun negatif. Dampak positifnya karena kita dipermudah dalam berkomunikasi dengan orang lain, kemajuan sistem transportasi dan komunikasi memudahkan orang untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Tetapi, dampak negatifnya juga tidak sedikit. Ketidaksiapan kita untuk bersaing dengan bangsa lain juga menjadi pekerjaan rumah yang terus menerus harus dibenahi,” kata Maria Goreti.

Lebih lanjut Maria Goreti mengatakan bahwa globalisasi yang menyangkut hubungan intraregional dan internasional akan terjadi persaingan antarnegara.

Indonesia dalam kancah persaingan global menurut World Competitiveness Report beberapa tahun lalu menempati urutan ke-45 atau terendah dari seluruh negara yang diteliti, kita masih  di bawah Singapura, Malaysia Filipina, dan Thailand.

Di akhir pembicaraan, Maria Goreti mengatakan, “Bangsa ini sedang mengalami situasi dimana Pancasila sebagai konsensus berbangsa dan landasan hidup bersama akan diganti oleh segelintir orang” imbuhnya.

Baca:  Personel Polsek Pontianak Timur Lakukan Pengamananan Penyaluran BNPT dan PKH

Maria Goreti mengajak masyarakat Sajingan untuk menjadi Garda terdepan dalam membela empat consensus Bangsa yaitu, Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinaka tunggal Ika. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved