Warga Tewas saat Memancing, Kades Ungkap Bahaya Sungai Jabai ketika Hujan Deras
Saya temukan mayatnya tersangkut di lanting tempat saya tadi pagi. Kemudian saya dan beberapa warga lain langsung lapor polisi untuk ngecek langsung
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Mayat seorang wanita ditemukan di Sungai Serawat di Kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang, Rabu (6/3/2019) sekitar pukul 06.00 WIB. Sebelumnya, wanita bernama Lingan ini terseret arus Sungai Jabai, Kecamatan Ambalau, Senin (4/3) sore.
Lingan saat itu sedang memancing di Sungai Jabai, saat arus sedang deras akibat kiriman air hujan dari Bukit Beribit. Korban diduga hanyut terseret arus hingga tewas dan mayatnya ditemukan di wilayah Kecamatan Serawai.
Warga Kecamatan Serawai Cong Lie Chin mengaku terkejut saat menemukan mayat Lingan tersangkut di lanting miliknya. Atas kejadian tersebut, dirinya kemudian melapor ke petugas kepolisian di Polsek Serawai.
"Saya temukan mayatnya tersangkut di lanting tempat saya tadi pagi. Kemudian saya dan beberapa warga lain langsung lapor polisi untuk ngecek langsung," ujar Cong Lie.
Kapolsek Serawai Iptu Rahmad Kartono menyampaikan, ketika menerima laporan tersebut dirinya bersama anggota turun langsung untuk mengamankan TKP dan segera mengevakuasi mayat korban.
"Sekitar pukul 06.30 WIB mayat korban berhasil kami evakuasi dan langsung dibawa ke Puskesmas Serawai. Saya langsung hubungi Kapolsek Ambalau untuk memastikan mayat tersebut benar warga Ambalau yang kemarin dikabarkan terseret arus," katanya.
Dari hasil koordinasi tersebut, Kapolsek Ambalau kemudian menghubungi keluarga korban. Pihak keluarga korban kemudian langsung datang ke Polsek Serawai untuk mengenali dan memastikan identitas mayat korban.
"Hasil koordinasi keluarga korban yang dilakukan pihak Polsek Ambalau bahwa keluarga korban membenarkan identitas mayat dan bermaksud akan membawa pulang mayat ke Ambalau," ujar Ipda Rahmad Kartono.
Warga Desa Bukai Tukun, Sandik, mengaku terakhir melihat Lingan pada Senin (4/3/2019) sekitar pukul 16.30 WIB. Saat itu korban sedang memancing. Sandik sempat mengajak korban pulang karena cuaca buruk.
"Saya dan Berong baru pulang dari ladang dan kami melihat cuaca di atas Bukit Beribit hujan lebat dan biasanya air di Sungai Jabai tiba-tiba pasang dan sangat berbahaya. Kami mengajak pulang, cuma dia tidak mau," kata Sandik, Rabu (6/3/2019).
Karena khawatir air akan pasang, Sandik lalu memberitahukan keponakan korban yaitu Otong untuk mengajak korban pulang. Namun saat kembali bersama Otong ke lokasi, korban sudah tidak ada dan air sudah pasang besar.
Sementara Kades Puruk Beribit Obernando menerangkan korban memang sering memancing di sungai tersebut. Ia pun membenarkan kalau arus Sungai Jabai bisa tiba-tiba deras jika terjadi hujan di Bukit Beribit. Diduga korban tidak menyadari kalau air tida-tiba datang dan membuatnya hanyut.