Sampurno Ungkap Pengalamannya Menulis Buku Keajaiban Al-Quran Dalam Persepektif Ilmu Pengetahuan
Sampurno mengatakan ia telah menemukan beberapa ayat di dalam Al-Quran yang mempunyai bobot ilmiah yang luar biasa
Penulis: Anggita Putri | Editor: Tri Pandito Wibowo
Sampurno Ungkap Pengalamannya Menulis Buku Keajaiban Al-Quran Dalam Persepektif Ilmu Pengetahuan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK- Sampurno adalah Dosen sekaligus penulis buku. Sudah ada sembilan buku karya yang ia hasilkan, dan kali ini Sampurno berkesempatan hadir di Pontianak untuk membedah bukunya yang berjudul Keajaiban Al-Quran Dalam Persepektif Ilmu Pengetahuan.
Sampurno diundang ke Pontianak untuk mengisi acara seminar nasional dan bedah buku untuk merayakan milad Stikes Yarsi Pontianak yang ke -35 dan Milad Akfar Yarsi Pontianak yang ke -19, selasa (5/3/2019).
Saat ini Sampurno aktif menjadi dosen dan mengajar di Pasca Sarjana Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila, dan Konsultan dan leadership management, ditahun 2006 ia juga pernah menjabat sebagai kepala Badan POM RI.
Diusia yang ke 69 tahun, Sampurno masih aktif berkarya dan melahirkan karyanya melalui tulisan.
Baca: Rencana Alih Status Stikes Yarsi Pontianak Menjadi Institut atau Universitas Masih Dalam Kajian
Baca: Milad ke-35 Stikes Yarsi Pontianak Gelar Acara Seminar Nasional & Bedah Buku
Baca: JADWAL Misa Rabu Abu di Pontianak dan Kubu Raya, Gereja Katedral Pontianak Terakhir Jam 19.00 WIB
Pada kesempatan usai membedah buku yang berjudul Keajaiban Al-Quran Dalam Persepektif Ilmu Pengetahuan, ia menceritakan tentang perjalanan singkatnya dalam menyelesaikan karyanya itu.
Ia menulis buku Keajaiban Al-Quran Dalam Persepektif Ilmu Pengetahuan saat bulan puasa, karena dirasanya pada bulan puasa banyak waktu luang yang bisa digunakan.
Kemudian ia tergugah untuk mengekplor Alquran yang ia kerjakan dalam waktu 1 bulan siang dan malam, lalu di himpun dan dicetak menjadi satu buku karnyanya.
Sampurno mengatakan ia telah menemukan beberapa ayat di dalam Al-Quran yang mempunyai bobot ilmiah yang luar biasa.
Ketika ilmu pengetahuan belum berkembang 14 abad yang lalu Alquran sudah mengemukakan Bagaimana cara Al-quran di dalam kaitan dengan ilmu pengetahuan salah satu contoh mengenai teori Big Bang dan dentuman besar.
Sebelum ada dentuman besar itu belum ada waktu, Belum ada Materi, belum ada energi, belum ada ruang yang terjadi sebelum itu.
Berarti betul-betul ada suatu kesenyapan yang luar biasa disitulah sebetulnya apa yang disebut dengan Keabadian Tuhan.
Tuhan tidak terikat pada waktu, Tuhan tidak terikat pada ruang, Tuhan tidak terikat pada materi. Itulah yang dinaman kebesaran Tuhan.
Bagaimana alam semesta dahsyatnya luar biasa, diameter alam semesta itu 30 milyar tahun cahaya tidak bisa diukur oleh manusia.
"Itu lah alasan yang mendorong saya untuk mengekplore Alquran," ujar Sampurno kepada Tribun Pontianak.