John Hendri: Tahun 2019 Tak Ada Cetak Sawah di Sanggau, Namun Fokus Kelola Sawah Yang Ada
H John Hendri menyampaikan, tahun 2019, Kabupaten Sanggau tidak lagi mendapatkan program cetak sawah.
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Madrosid
John Hendri: Tahun 2019 Tak Ada Cetak Sawah di Sanggau, Namun Fokus Kelola Sawah Yang Ada
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan (Dishangpang Hortikan) Kabupaten Sanggau H John Hendri menyampaikan, tahun 2019, Kabupaten Sanggau tidak lagi mendapatkan program cetak sawah.
“Tidak ada lagi. Tahun 2019 kita fokus mengelola dan memaksimalkan sawah yang sudah ada, ” katanya, Minggu (17/2/2019).
Hendri mengaku bersyukur karena selama ini Kabupaten Sanggau selalu mendapatkan jatah kuota cetah sawah dari Pemerintah pusat terbesar dari Kabupaten lain di Kalbar.
Baca: Kadisdikbud Kapuas Hulu Minta Guru Paham Gunakan Internet
Baca: Masyarakat Minta KPU Serius Sosialisasi Cara Coblos Surat Suara
Baca: Resep Putu Mayang Ubi Ungu, Tampilannya Cantik dan Rasanya Gurih Luar Biasa
“Tahun 2016 saja kita dapat 4800 hektar, 2017 sebesar 1.050 hektar dan 2018 sebesar 200 hektar. Artinya perhatian Pemerintah Pusat ke masyarakat Sanggau sudah sangat luar biasa, ”ujarnya.
Hendri menambahkan, dengan luasan cetak sawah yang diberikan Kepada masyarakat Sanggau, ia berharap dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di Kabupaten Sanggau.
“Yang jelas untuk beras kita surplus, bahkan Bulog membeli gabah kita. ada juga beras kita yang sudah dipasarkan, seperti kemarin kita bantu menjual beras segar dari Desa Tunggal Bakti yang dikelola oleh Koperasi Pertanian Agroinovasi Bhakti Bersama Desa Tunggal Bhakti Kecamatan Kembayan, ” jelasnya.
Untuk meningkatkan produksi pertanian, Hendri menegaskan akan terus membantu para petani. Penyuluh pertanian kita siapkan, begitu juga saprodi seperti pupuk, bibit dan lain sebagainya yang dibutuhkan petani.
“Kita harapkan agar lahan cetak sawah yang sudah ada dikelola sebaik-baiknya oleh petani. Jangan sampai lahan yang sudah ada dialih fungsikan untuk kepentingan lain, apalagi untuk kepentingan yang tidak produktif, ” pungkasnya.