Lion Air JT714 Tergelincir

Penumpang Sujud Syukur Selamat Dari Insiden Pesawat Lion Air JT-714 Tergelincir di Bandara Supadio

Satu di antara penumpang, Masrial, langsung sujud syukur lima kali di landasan pacu, setelah berhasil selamat dari insiden tersebut.

Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
Penumpang Sujud Syukur Selamat Dari Insiden Pesawat Lion Air JT-714 Tergelincir di Bandara Supadio 

Penumpang Sujud Syukur Selamat Dari Insiden Pesawat Lion Air JT-714 Tergelincir di Bandara Supadio

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK  - Pesawat Lion Air JT-714 rute Jakarta-Pontianak (CGK-PNK) tergelincir keluar landasan pacu Bandara Supadio, Sabtu (16/2) sekira pukul 15.00 WIB. Ketegangan pun sempat meliputi penumpang yang turut serta dalam penerbangan itu.

Penerbangan JT-714 membawa tujuh kru dengan 180 penumpang dewasa dan dua bayi. Sebelumnya, pesawat ini lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 13.50 WIB.

Satu di antara penumpang, Masrial, langsung sujud syukur lima kali di landasan pacu, setelah berhasil selamat dari insiden tersebut.

"Saya sujud-sujud syukur tadi di landasan, sebanyak lima kali. Saya dari Jakarta tujuan Pontianak," ujarnya.

Baca: Musibah Lion Air Tergelicir Saat Momen CGM, Daniel Johan: Percepat Pembangunan Bandara Singkawang

Baca: Update Evakuasi Lion Air JT714 Tergelincir di Bandara Supadio Berhasil Diangkat ke Runway

Baca: Lion Air Tergelincir, Bandara Internasional Supadio Ditutup Sementara

Penumpang asal Sumatera Barat ini duduk di barisan paling belakang. Ia pun terkejut saat melihat pesawat melaju melewati batas landasan pacu.

"Waktu mendarat itu kok landasannya sudah separuh lapangan terlewat, mendaratnya sudah jauh lewat," ungkapnya.

Masrial mengatakan saat pesawat tergelincir, awak kabin mengingatkan penumpang untuk tetap tenang. Ia juga melihat para penumpang berdoa.

"Dari awak kabin menyuruh tenang semua, ada yang mengambil barang, ada yang istigfar, berdoa dengan doa masing-masing," katanya.

Setelah pesawat tergelincir, Masrial mengaku masih berada di dalam pesawat sekitar dua jam lamanya. Selama dua jam itu, ia hanya dikasih air putih meski sebenarnya ia kelaparan.

"Saya kedinginan karena sudah dua jam di atas. Cuma dikasih air putih saja, keroncongan perut dari jam 08.00 pagi terakhir saya makan sampai sekarang," paparnya.

Ia juga mengaku belum mendapat penjelasan apapun dari pihak Lion Air. Namun ia bersyukur karena saat pesawat tergelincir, respons dari pihak keamanan sangat cepat. "Belum ada tanggapan dari pihak Lion Air, semua penumpang sudah marah-marah," katanya.

Baca: Lion Air Tergelincir, Sejumlah Penerbangan di Bandara Supadio Dibatalkan

Baca: Kalbar 24 Jam - Lion Air JT714 Tergelincir, Ekspedisi Tapal Batas, Hingga Pontianak City Run

Penumpang lainnya, Iskandar, juga mengucap syukur setelah selamat dalam insiden ini. "Kondisi di dalam alhamduliLlah, semua selamat, tidak ada korban jiwa. Saya dari Jakarta mau ke TPI (Pontianak Barat-red)," kata warga Jakarta ini, setelah turun dari pesawat.

Sementara Budi mengaku tidak merasakan saat pesawat tergelincir keluar landasan pacu. Dari tempat duduknya, ia hanya merasakan pesawat mengerem secara tiba-tiba.

"Pesawat mendaratnya mulus cuma tidak bisa direm. Saya lihat air naik ke atas, karena kondisi landasan tergenang, jadi tergelincirnya tidak terasa. Ngerem yang terakhir agak kuat, seperti ngejut gitu," ungkap penumpang pria berkaus biru ini.

Tergelincirnya Lion Air JT-714 membuat tiga penumpangnya trauma. Ketiga penumpang itu yakni Ari Silitonga (69) warga Pontianak, Ajeng Indri (34) warga Rasau Jaya, dan Jamiah (36) warga Pontianak.

Ari Silitonga saat kejadian memang menderita muntaber. Sementara Ajeng Indri dan Jamiah sempat menderita sesak napas karena trauma dan kaget atas insiden tersebut.

Ketiga penumpang Lion Air tersebut sempat mendapatkan pertolongan medis di Bandara Supadio dan selanjutnya dirujuk ke RS dr M Sutomo Lanud Supadio Pontianak.

Namun Ari Silitonga sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya. Sementara dua penumpang perempuan masih dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis lebih intensif.

Dandim 1207/BS Pontianak Letkol Arm Stefie Tanjte Nuhujanan mengatakan sudah menemui langsung ketiga korban tersebut.

"Tidak ada yang cedera, hanya trauma karena kaget. Ada tiga orang, satu pria manula dan dua wanita, tetapi ada yang telah diperkenankankan pulang," ujar Stefie pada Sabtu malam.

Informasi tergelincirnya Lion Air di Bandara Supadio ini dengan cepat beredar melalui media sosial, baik dalam bentuk video maupun foto.

Video itu menggambarkan suasana beberapa saat setelah pesawat tergelincir.

Petugas berusaha mengevakuasi penumpang di tengah hujan yang mengguyur kawasan Bandara Supadio. Ada pula video yang menggambarkan detik-detik turunnya penumpang dari pesawat melalui pintu pesawat.

Penjelasan Lion

Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, menjelaskan penerbangan Lion Air JT-714 yang keluar landasan pacu kemarin, telah dipersiapkan secara baik.

Pesawat Boeing 737-800NG registrasi PK-LPS sebelum dioperasikan sudah dilaksanakan pengecekan lebih awal (pre-flight check) dan dinyatakan laik terbang (safe to flight).

Saat situasi ini terjadi, jarak pandang dilaporkan memenuhi persyaratan pendaratan dan kondisi hujan.

"Seluruh penumpang dan kru sudah dievakuasi dengan keadaan selamat. Saat ini sudah berada di ruang terminal bandar udara untuk mendapatkan layanan terbaik" ungkapnya.

Lion Air bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk melakukan proses evakuasi pesawat dan langkah berikutnya.

"Lion Air menyampaikan permohonan maaf atas kondisi dan ketidaknyamanan yang timbul. Lion Air akan meminimalisir dampak yang timbul, agar operasional Lion Air lainnya tidak terganggu," ujar Danang.

Dia memastikan Lion Air akan menginformasikan lebih lanjut sesuai dengan perkembangan terbaru.

Baca: Sedapnya Ikan Asin Petai Ala Canopy Center Pontianak

Baca: Cegah Peredaran Berita Hoaks, Bripka Erik Sampaikan Hal Ini Kepada Warga

19 Penerbangan Batal

Insiden Lion Air di Bandara Supadio pada Sabtu (16/2) sore, berdampak pada sejumlah penerbangan lainnya.

Pihak Angkasa Pura II memastikan akan menghentikan sementara aktivitas penerbangan di bandara internasional tersebut.

Officer In Charge Angkasa Pura II Bandara Internasional Supadio Pontianak, Sulkarnaini, mengatakan beberapa penerbangan harus dibatalkan. Penerbangan tersebut baik yang datang maupun yang berangkat dari dan menuju Bandara Supadio.

"Untuk penerbangan yang dibatalkan tersebut ada 10 penerbangan dengan tujuan Pontianak dibatalkan. Untuk penerbangan yang berangkat dari Bandara Supadio ada 9 penerbangan yang dibatalkan," ujarnya, Sabtu (16/2) malam.

Ia mengatakan Bandara Supadio untuk sementara waktu akan ditutup. Ia pun belum bisa memastikan kapan bandara dapat beroperasi kembali. Namun menurutnya jika sesuai mekanisme jika ada inseden biasanya bandara ditutup selama enam jam.

"Bandara resmi di tutup pukul 15.15 WIB dan akan terus berlangsung hingga pukul 21.00 WIB. Untuk kemungkinan masa penutupan bisa diperpanjang atau tidak, bisa tidak bisa iya," katanya, Sabtu malam.

Hal ini menurutnya karena tergantung dari lamanya tim melakukan evakuasi pesawat yang mengalami insiden tersebut.

"Waktunya tergantung kecepatan tim evakuasi, namun yang bisa kami laporkan saat ini alat yang digunakan untuk evakuasi pesawatnya sudah di lokasi," tuturnya.

Sementara untuk jumlah penumpang yang membatalkan penerbangan, Sulkarnaini belum dapat memastikannya. "Untuk penumpang yang membatalkan kita belum terima juga laporannya dari masing-masing maskapai," katanya.

Berdasarkan data yang diterima Tribun Pontianak, setidaknya ada 19 penerbangan yang batal akibat insiden Lion Air di Bandara Supadio.

Dari jumlah tersebut, 10 adalah penerbangan menuju Bandara Supadio dan 9 penerbangan keberangkatan dari Bandara Supadio.

10 penerbangan yang seharusnya tiba, masing-masing adalah Air Asia AK 478 dari Kuala Lumpur, Citilink QG 415 dari Batam, Sriwijaya SJ 182 dari Jakarta, Garuda GA 514 dari Jakarta, Citilink QG 418 dari Surabaya, Lion Air JT 957 dari Batam, Express Air XN 830 dari Yogyakarta, Nam Air IN 27 dari Yogyakarta, Wings IW 1345 dari Ketapang, dan Garuda GA 510 dari Jakarta.

Sementara sembilan penerbangan keberangkatan yang dibatalkan adalah Air Asia AK 479 tujuan Kuala Lumpur, Sriwijaya SJ 183 tujuan Jakarta, Garuda GA 515 tujuan Jakarta, Citilink QG 411 tujuan Jakarta, Lion Air JT 957 tujuan Bandung, Nam Air IN 238 tujuan Yogyakarta, Nam Air IN 156 tujuan Ketapang, Lion Air JT 815 tujuan Makassar, Lion Air JT 75 tujuan Jakarta.

Meski beberapa penerbangan dipastikan batal, tadi malam masih banyak calon penumpang yang bertahan di bandara. Satu di antaranya Cece, calon penumpang Lion Air tujuan Jakarta.

Cece masih bertahan di Bandara Supadio hingga Sabtu malam, dengan harapan mendapat kepastian keberangkatannya dari pihak Lion Air.

"Saya masih di sini. Pesawat saya awalnya delay, tapi sekarang sudah batal. Belum ada jawaban apa-apa dari Lion," ungkapnya. (hdi/yak/ian/nin)

Yuk Follow Akun Instagram tribunpontianak:
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved