Melihat Surga Kecil yang Tersembunyi di Gunung Palung
Ragam tumbuhan, pohon dan satwa berpadu menyatu. Tak ubah melihat surga kecil yang tersembunyi.
Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Madrosid
Melihat Surga Kecil yang Tersembunyi di Gunung Palung
Citizen Reporter
Petrus Kanisius
Media Relation Yayasan Palung
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Ragam tumbuhan, pohon dan satwa berpadu menyatu. Tak ubah melihat surga kecil yang tersembunyi.
Hal tersebut saya rasakan ketika bersama rekan-rekan Yayasan Palung berkesempatan berkunjung ke Stasiun Penelitian Cabang Panti, Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) selama sepekan di minggu pertama, bulan Februari. Rabu, (13/02/2019).
Kebersamaan yang kami rasakan tidak lain karena alasan kami semua bisa membaur menjadi satu untuk berkegiatan (Rapat Tahunan) sekaligus juga melihat surga kecil yang ada di Taman Nasional Gunung Palung.
Baca: Personel Polsek Kayan Hulu Siap Siaga Hadapi Serbuan Warga Antre Dana PKH
Baca: Masyita Fokus Persiapkan Diri Tes Team Pra PON
Baca: 13 Orang Laki-laki dan Perempuan Diciduk Satpol PP Kedapatan Ngamar Bareng, Satu Kamar 5 Orang
Kebersamaan lainnya, ketika kami menempuh perjalanan menuju ke sana (Cabang Panti) membutuhkan perjuangan dan tenaga lebih, mengingat rata-rata kami menempuh perjalanan panjang menyusuri waktu (kurang lebih 4-5 jam perjalanan) dengan berjalan kaki.
Semua dari kami boleh dikata saling menyemangati satu sama lain, ketika di perjalanan menuju tujuan yang ingin tuju (tempat tujuan kami).
Baca: Personel Polsek Kayan Hulu Siap Siaga Hadapi Serbuan Warga Antre Dana PKH
Baca: Masyita Fokus Persiapkan Diri Tes Team Pra PON
Baca: 13 Orang Laki-laki dan Perempuan Diciduk Satpol PP Kedapatan Ngamar Bareng, Satu Kamar 5 Orang
Serunya kami bisa saling membaur dari beragam suku, agama dan ras berbeda, bercanda gurau dengan teman-teman peneliti di waktu sengang mereka.
Makhlum, beberapa dari peneliti adalah dari luar negeri biasanya waktu mereka banyak dipakai untuk meneliti orangutan, kelempiau dan tumbuh-tumbuhan yang ada di Taman Nasional Gunung Palung.
Sesampainya di Camp Stasiun Penelitian Cabang Panti (TNGP), kami disambut hujan berkat.
Kami, harus rela basah-basahan, tetapi segar walau pun nafas tersengal-sengal mungkin karena faktor sudah jarang ke hutan dan lainnya karena pengaruh usia (tetapi sejujurnya relatif, karena teman-teman yang diatas usia saya mereka tampak semangat dan kuat untuk berjalan sejauh itu).
Saat malam pertama kami berada di Camp Penelitian Cabang Panti, setelah makan malam, teman-teman peneliti mengajak kami untuk bernyanyi bersama yang pasti nyanyi untuk mengisi waktu dan menyegarkan segala pemikiran dari hiruk pikuk kota.
Baca: Nongkrong Asyik di Warkop Kopi Rumpun Singkawang
Baca: Cari Alamat Kantor Pos Sanggau? Disini Lokasinya
Baca: Ani Yudhoyono Terbaring Sakit, Politisi Kalbar Asal Demokrat Mohon Doa
Setelah bernyanyi, kami melanjutkan untuk menonton film hiburan dan film lingkungan. Beberapa teman-teman ada juga yang bermain remi box dan gaplek dan ada pula yang memilih tidur awal karena capek dalam perjalanan.
Selama 2 hari kami melaksanakan rapat tahunan sekaligus merencanakan untuk kegiatan 1 tahun kedepan. Sisa waktu setelah rapat tahunan, kami diberikan kesempatan untuk ikut peneliti mengikuti/meneliti orangutan yang ada di jalur-jalur yang ada di Taman Nasional Gunung Palung.
Beberapa teman-teman bertemu dengan kelempiau, kelasi suara enggang, ayam hutan tetapi sayang tidak bisa mendokumentasikannya.