Program Belajar Warga Buta Huruf Dihentikan, Sekda Kayong Utara Enggan Komentar
Mungkin yang bisa menjawab itu Kepala Dinas Pendidikan karena mungkin sesuai dengan program prioritas dari OPD
Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Tri Pandito Wibowo
Program Belajar Warga Buta Huruf Dihentikan, Sekda Kayong Utara Enggan Komentar
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Sekretaris Daerah Kayong Utara, Hilaria Yusnani enggan memberikan komentar terkait dihentikannya program belajar khusus warga buta huruf karena tak ada anggaran.
Ia berujar, sebaiknya permasalahan tersebut ditanyakan kepada kepala dinas terkait.
"Mungkin yang bisa menjawab itu Kepala Dinas Pendidikan karena mungkin sesuai dengan program prioritas dari OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang bersangkutan," kata Hilaria di Sukadana, Rabu (6/2/2019).
Diberitakan sebelumnya, program belajar khusus warga buta huruf di Kabupaten Kayong Utara dihentikan sampai 2018.
Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Dinas Pendidikan Kayong Utara, Syarifah Masna mengatakan, program yang berlangsung setiap Juli-Desember itu terpaksa dihentikan karena tak ada anggaran.
Menurut data Dinas Pendidikan, saat ini jumlah warga penyandang tuna aksara tersebut masih tersisa sebanyak 488 orang.
Baca: Bupati Sambas Launching Program Menghafal Al-Quran di Kecamatan Sebawi
Baca: Siap-Siap Dirotasi, Midji Juga Akan Promosikan 72 Pejabat Pemprov Kalbar
Baca: Harap Ide Brilian dari Pegawai Balitbang, Midji: Saya Akan Rombak
"2019 ini ndak ada lagi dah. Bukan ndak ada, yang udah jelas itu anggarannya ndak ada. Kita pun tahu kan sekarang kan istilahnya berkurang anggaran-anggaran," kata Masna di Kantor Dinas Pendidikan Kayong Utara, Sukadana, Jumat (1/2/2019).