Citizen Reporter

Pasukan Anti Huru-Hara Lanud HAD Berhasil "Bubarkan" Para Demonstran Pemilu 2019

Mereka menyatakan bahwa pemilihan umum ini penuh dengan kecurangan, tidak fair, tidak sesuai dengan kata hati mereka.

Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Latihan Pengamanan Pemilu Presiden dan Legislatif 2019 yang digelar di di Pangkalan TNI Lanud HAD, Jumat (1/2/2019) pukul 14.00 WIB. 

Citizen Reporter 
Kapen Lanud Harry Hadisoemantri (HAD), Lettu Sus Eko Purwanto 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, BENGKAYANG - Terkait dengan Pelaksanaan Pemilu Presiden dan Legislatif Tahun 2019 yang dilaksanakan secara serentak, Lanud Harry Hadisoemantri didatangi sekelompok demonstran di Pangkalan TNI Lanud HAD, Jumat (1/2/2019) pukul 14.00 WIB. 

Para demonstran tersebut mengaku tidak puas dengan hasil dan keputusan pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden.  

Mereka menyatakan bahwa pemilihan umum ini penuh dengan kecurangan, tidak fair, tidak sesuai dengan kata hati mereka. Kelompok demonstran tersebut berorasi menuntut agar Pemilu diulang. 

Dengan suara lantang mereka mengungkapkan kekecewaannya di hadapan pasukan anti huru-hara Lanud HAD yang telah siap menghadang gerakan mereka agar tidak masuk ke Ksatriaan. 

Baca: Dukung Pembangunan Pasar di Perbatasan, Albinus: Semoga Terealisasi Tahun Ini

Seluruh anggota dan pasukan anti huru-hara Lanud HAD memang sudah dipersiapkan sebelumnya, dengan adanya informasi dari Intelijen TNI AU, yang mendapatkan laporan dari satuan samping, bahwa akan ada gerakan demonstrasi oleh sekelompok orang yang merasa tidak puas dengan hasil Pemilu, yang bergerak menuju Lanud HAD. 

Mereka datang beramai-ramai, setelah sampai di pintu masuk Lanud HAD yang dijaga Polisi Militer Angkatan Udara dan diportal, mereka langsung berorasi  semakin lama suasana semakin memanas dan menegangkan. 

Pada awalnya para pendemo dihimbau dan diajak bicara baik-baik oleh petugas pengamanan Lanud HAD, namun rupanya mereka tidak mau terima tawaran dan himbauan tersebut, akan tetapi semakin beringas. 

Terlebih ada suara-suara dari kelompoknya yang memprovokasi, suasana semakin tidak terkendali, mereka mulai berani melempari petugas dengan benda-benda yang ada di tangannya. 

Baca: Ramalan Zodiak Minggu 3 Februari 2019, Hari Ini Pisces Tak Bisa Damai, Taurus Pergi Liburan

Tidak hanya melempar, mereka juga menendang,  memukul, mendorong dan berusaha menerobos barikade pasukan PHH (Penanggulangan Huru-Hara). 

Suasana semakin tak terkendali, pada saat itulah dari tim intelijen menarik salah satu orang yang ditengarai sebagai sang provokator. 

Akhirnya orang tersebut ditangkap dan dibawa ke kantor Polisi Militer untuk dimintai keterangan, pada saat sang provokator ditangkap, teman-teman mereka tidak terima, menuntut agar temannya dibebaskan, mereka makin marah dan makin brutal melawan petugas. 

Petugaspun memperingatkan agar para pendemo bubar, namun lagi-lagi mereka tidak mengindahkan petugas, akhirnya petugaspun dengan terpaksa membubarkan mereka dengan tegas,  suara tembakan peringatan terdengar berkali-kali, yang membuat para demonstran mundur, lari terbirit-birit. 

Namun mereka tidak langsung membubarkan diri, mereka masih menuntut agar temannya yang ditahan petugas dibebaskan. 

Setelah beberapa saat sang provokator akhirnya dibebaskan, kemudian dia menemui para pendemo atau kelompoknya. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved