Terkait Pemukulan Anak Kandung dengan Gagang Cangkul, Ini Kesaksian Tetangga dan Keluarga Korban
Namun jika pada saat ibunya tidak berada dirumah barulah NN dan adiknya berani bermain bersama dengan teman-temannya, ataupun datang kerumahnya Jasima
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Jamadin
Terkait Kasus Pemukulan Anak Kandung dengan Gagang Cangkul, Begini Kesaksian Tetangga dan Keluarga Korban
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS- Tetangga Korban Pemukulan dengan menggunakan Gagang Cangkul oleh ibu kandungnya yang juga adik ipar dari ibu Korban Pemukulan Jasimah mengatakan, Ibu dari NN (11) itu dalam beberapa waktu terakhir memang dikenal tertutup.
Menurutnya, dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir R (42) yang juga pelaku pemukulan terhadap NN memang jarang berkomunikasi dengan tetangganya.
"Ibu korban dalam beberapa waktu terakhir di kenal tertutup, dan jarang berkomunikasi dengan tetangga," ujarnya, Selasa (29/1/2019).
Saat di konfirmasi apakah benar kejadian Pemukulan itu bukanlah yang pertama di lakukan oleh R kepada anaknya. Tetangganya itu membenarkan, memang sebelumnya juga pernah terjadi.
Baca: Dukung Bawaslu Tertibkan APK, Heri: Masyarakat Terganggu dengan APK Caleg
Namun tetangga dan orang sekitar takut untuk menegurnya. Lantaran ia akan marah jika di tegur oleh tetangganya.
"Kami juga takut mau menegurnya, karena dia sensitif saat dirinya di tegur oleh Tatangganya," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengutarakan bahwa anak-anak R juga dikenal sebagai anak rumahan.
Hal itu karena mereka takut untuk meninggalkan rumahnya, karena di larang oleh sang ibu. Namun jika pada saat ibunya tidak berada dirumah barulah NN dan adiknya berani bermain bersama dengan teman-temannya, ataupun datang kerumahnya Jasimah.
"Kalau ibunya ndak ada dirumah baru ia main kesini. Kalau ada ibunya dia takut untuk keluar rumah," tutupnya.