Pemilu 2019
PSI Sambut Bergabungnya PBB, Raja Juli: Jokowi Pemersatu Partai Islam dan Nasional
Ini menunjukkan Pak Jokowi menjadi titik temu dimana partai bertemu dan perbedaan partai bisa dirayakan secara bersama
PSI Sambut Bergabungnya PBB, Raja Juli: Jokowi Pemersatu Partai Islam dan Nasional
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menyambut positif bergabungnya Partai Bulan Bintang (PBB) dalam koalisi pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Antoni menilai, bergabungnya PBB menandakan bahwa Jokowi merupakan tokoh yang bisa menyatukan partai politik nasionalis dan partai politik berbasis Islam.
"Pak Jokowi menjadi pemersatu kawan kawan partai Islam dan nasionalis," kata Antoni kepada Kompas.com, Senin (28/1/2019).
Antoni mencontohkan, perbedaan pandangan PSI dan PBB dalam menyikapi perda syariah.
PBB, kata dia, adalah partai yang memperjuangkan perda syariah, sementara PSI menolak perda syariah.
Baca: BREAKING NEWS - Siswi Kelas 6 SD Melahirkan Secara Caesar, Devi: Kebejatan Paman
Baca: Sat Lantas Polres Mempawah Ikuti Vicon Millenial Road Safety Festival
Baca: Baru 891 dari 2.357 PNS Resmi Dipecat Karena Korupsi, KPK Sebut Pemerintah Daerah Lambat
Baca: Miliki Kekayaan Rp 3,1 Triliun, Angelina Jolie Kepergok Jual Makanan Anjing, Ini Fotonya!
Namun, ia meyakini PSI dan PBB bisa saling bekerja sama untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.
"Ini menunjukkan Pak Jokowi menjadi titik temu dimana partai bertemu dan perbedaan partai bisa dirayakan secara bersama," kata Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin ini.
Antoni optimistis bergabungnya PBB bisa berkontribusi menambah suara bagi Jokowi-Ma'ruf.
Partai Bulan Bintang (PBB) resmi mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Keputusan itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional PBB di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (27/1/2019).
"Keputusan ini adalah keputusan bulat yang wajib kita tunaikan dan laksanakan bersama dengan tetap hargai perbedaan pendapat," ujar Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra saat pidato di Rakornas PBB.
Menurut Yusril, keputusan ini diambil atas hasil rapat pleno pada 19 Januari 2019. Dalam rapat tersebut, peserta rapat, termasuk majelis syuro PBB, mengutarakan pendapat dan masukan.
Setelah itu, menurut Yusril, keputusan dipertimbangkan secara matang dengan mengakomodasi suara terbanyak dalam rapat pleno.
Hal itu telah sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai. (*)
Artikel ini telah terbit di kompas.com dengan judul PBB Bergabung, PSI Anggap Jokowi Pemersatu Partai Islam dan Nasionalis
