Indonesia Lawyers Club
ILC TVOne: Fadli Zon Nilai Jokowi Norak di Debat Pilpres Pertama, Karni Ilyas: Tak Serang Balik?
ILC TVOne: Fadli Zon Nilai Jokowi Norak di Debat Pilpres Pertama, Karni Ilyas: Tak Serang Balik?
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Politisi Gerindra, Fadli Zon menyayangkan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) tidak menampilkan keberhasilannya sebagai petahana saat debat pertama Pilpres 2019.
Menurutnya, petahana seharusnya menunjukkan keberhasilannya.
"Biasanya petahana itu berbicara apa yang sudah dia lakukan, keberhasilan-keberhasilannya ini tidak keluar di dalam paparan tentang hukum, HAM, korupsi dan terorisme, tidak kelihatan dan tidak tergambar keberhasilan," kata Fadli Zon dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di Tv One bertajuk "Babak Pertama Debat Capres 2019: Siapa yang Menang?", Selasa (22/1/2019) malam.
"Harusnya klaim keberhasilan, tapi mungkin karena memang tidak ada yang bisa dibanggakan, atau tidak ada yang dihasilkan jadi tidak disentuh," ujar dia menambahkan.
Baca: TERPOPULER - ILC TVOne LIVE Hingga Calon Penumpang WingsAir Ngamuk
Baca: Link LIVE STREAMING ILC TVONE, Tali Kelayang Berujung Maut Bocah SD Hingga Tarif Bagasi Lion Air
Baca: Kalbar 24 Jam-Kebakaran Ludeskan 11 Rumah di HOS Cokroaminoto Hingga Calon Penumpang WingsAir Ngamuk
Baca: Ramalan Zodiak Rabu 23 Januari 2019, Virgo Tertekan Cancer Alami Situasi Sulit Hingga Lepas Kendali
Baca: Hasil Piala Asia 2019 - Korea Selatan Lolos Perempat Final Usai Menang Dramatis Lawan Kirgiztan
Lantas, Fadli Zon menyinggung soal Jokowi yang menyerang saat debat Pilpres 2019.
"Malah cenderung melakukan attacking, dan ini menurut saya agak norak. Misalnya pertanyaan ke partai kami Gerindra, ini pertanyaan remeh temeh, menurut saya tidak pantas dibawakan dalam debat capres," tambah Fadli Zon sambil tersenyum.
Saat Fadli Zon memberikan penjelasan, Budiman Sudjatmiko tampak memilih berdiskusi dengan Ali Mochtar Ngabalin.
Setelah itu, momen Budiman Sudjatmiko berdiskusi dengan Ali Mochtar Ngabalin juga kembali terekam saat Fadli Zon masih memberikan penjelasan.
Hal itu bermula saat pembawa acara Karni Ilyas menanyakan alasan mengapa calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto tidak menyerang balik Jokowi saat debat Pilpres 2019.
Baca: Kalbar 24 Jam-Kebakaran Ludeskan 11 Rumah di HOS Cokroaminoto Hingga Calon Penumpang WingsAir Ngamuk
Baca: Elegan, Lirik Gaya Meghan Markle dan Victoria Beckham Kenakan Tren Terbaru Motif Sapi
Baca: Baasyir BATAL Bebas, Ini Alasan Mendasar Pemerintah Belum Bebaskan Abu Bakar Baasyir
Baca: Hasil Piala Asia 2019 - Korea Selatan Lolos Perempat Final Usai Menang Dramatis Lawan Kirgiztan
Baca: BREAKING NEWS - Calon Penumpang WingsAir Ngamuk dan Tenteng Senjata Tajam di Bandara Ketapang
Fadli Zon menjelaskan, waktu debat Pilpres 2019 sangat terbatas.
"Waktu nya terbatas, tapi tidak perlu menjawab tetek bengek kayak begitu. Ini kan persoalan partai internal kalau mau membalikkan Pak Prabowo bisa menjawab dong, misalnya 'siapa sih partai yang juara korupsi?' kan bisa begitu, tapi kami kan tidak mau ada perdebatan-perdebatan yang attacking pada partai tertentu," urai Fadli Zon.
"Harusnya justru itu yang keluar, bukan tidak mau, saya takutnya dia (Prabowo) lupa," kata Karni Ilyas.
Menanggapi itu, Fadli Zon menegaskan, Prabowo sedang berhati-hati dalam mengucapkan sesuatu.
"Enggak-enggak, tidak lupa sama sekali saya kira Pak Prabowo justru sangat sadar Bang Karni, sangat sadar sesadar-sadarnya. Bahwa apapun yang diucapkan dalam debat itu akan dicatat dan punya implikasi-implikasi dan ini yang menurut saya Pak Prabowo sangat bertanggung jawab," jelas Fadli Zon.
Baca: Hasil Piala Asia 2019 - Korea Selatan Lolos Perempat Final Usai Menang Dramatis Lawan Kirgiztan
Baca: Baasyir BATAL Bebas, Ini Alasan Mendasar Pemerintah Belum Bebaskan Abu Bakar Baasyir
Baca: Kalbar 24 Jam-Kebakaran Ludeskan 11 Rumah di HOS Cokroaminoto Hingga Calon Penumpang WingsAir Ngamuk
Baca: BREAKING NEWS - Calon Penumpang WingsAir Ngamuk dan Tenteng Senjata Tajam di Bandara Ketapang
Baca: KRONOLOGI Calon Penumpang WingsAir Ngamuk Bawa Senjata Tajam, Wisuda di Bandung Terancam Berantakan
"Saya berkomunikasi dengan beliau setelah debat, beliau sangat dewas,a sangat jelas pendiriannya untuk mempersatukan bangsa dan saya kira poin-poin yang penting sudah masuk dalam perdebatan itu."