Berita Video
Yuni Septiani, Suster Cantik Penyunat Dari Komunitas Salam Berkah
Kegiatan Sunatan Masal dan Bekam Massal ini dilaksanakan di Mapolsek Siantan yang terletak di Desa jungkat, Kecamatan Siantan.
Penulis: Ferryanto | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan wartawan Tribun Pontianak Ferryanto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH-Dalam Rangka Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Polsek Siantan bersama Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kecamatan Siantan menggelar Sunatan Massal dan Bekam.
Kegiatan Sunatan Masal dan Bekam Massal ini dilaksanakan di Mapolsek Siantan yang terletak di Desa jungkat, Kecamatan Siantan.
Baca: Sosialisasi DIPA Polres Mempawah 2019, Kapolres Tegaskan Seluruh Jajaran Buat Pertanggungjawaban
Baca: Dinas Pertanian Mempawah Hibahkan 92 unit Alat Pertanian ke Petani di Mempawah
Kegiatan sosial sunatan massal dan bekam tersebut merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan Maulid Akbar selain berbagai lomba religi (keagamaan) dan ceramah agama yang diselenggarakan dari mulai tanggal 21 Desember sampai dengan tanggal 22 Desember 2018, dengan acara puncak malam harinya yang akan menghadirkan penceramah DR. H. Das'ad Latif, M. Si, PHD berasal dari Sulawesi Selatan.
Adapun yang terlibat pada kegiatan Sunatan Massal ini antara lain Polsek Siantan,Panitia PHBI (Maulid Akbar), Komunitas Salam Berkah, Karang Taruna Bertandan Karya Ds. Wajok Hilir.
Ada yang menarik pada kegiatan sunatan massal dan bekam massal di Mapolsek Siantan ini
Terdapat perawat Wanita yang turut menyunat anak - anak pada sunatan massal ini, yang berasal dari Komunitas Salam Berkah.
Komunitas Salam Berkah ini merupakan Komunitas yang bergerak di bidang sosial khususnya kesehatan, dan kerap membantu agenda-agenda bakti sosial di berbagai kesempatan dengan memberikan bantuan tenaga medis.
Satu di antara perawat yang turut membantu proses sunatan massal pada kegiatan di mapolsek Siantan ini adalah Yuni Septiani.
Dirinya Yang lulusan D3 perawat Stikes Muhammadiyah Pontianak mengatakan bahwa sudah lebih dari 1 tahun dirinya turut tergabung dalam komunitas ini.
Ia mengaku bahwa selama lebih tahun ini sudah banyak anak-anak yang dirinya sunat.
Tak ada rasa canggung dari dirinya, ia terlihat begitu tenang saat melakukan proses penyunatan anak - anak, dijelaskannya butuh sekitar 30 menit untuk menyelesaikan proses sunat bagi setiap anak.
"Hampir ratusan mungkin, dan pernah di ngabang itu peserta nya 100 lebih,"tuturnya
Iapun menjelaskan bahwa pengalamannya yang paling menarik saat menjadi relawan ialah saat dirinya berusaha merayu anak - anak agar anak - anak mau disunat.
Dan, ketika dirinya di kabupaten Sambas, ada hal yang tak terlupakan olehnya yakni dari seluruh peserta sunatan massal tidak ada satupun anak yang menangis saat disunat
Anak-anak tersebut tampak antusias dan bahagia mengikuti sunatan massal yang ada.
"Ada di Sambas, pesertanya ada 30an, dan ndak ada satupun yang nangis,"ujarnya.
Yuni mengungkapkan bahwa dirinya sangat menikmati berada di komunitas Salam berkah ini, karena ia mendapatkan berbagai pelajaran yang tak ia dapat di bangku perkuliahan.
"Banyak pengalaman, bisa lebih banyak lagi belajar, dan inikan bidang kesehatan juga, tapi di luar meteri di kampus, jadi bisa langsung turun di masyarakat,"tuturnya.
Dan di akuinya, tak ada rasa canggung saat ini bila menyunat anak - anak, karena dirinya sudah terbiasa melakukan hal tersebut, hanya di kala awal saja dirinya sedikit canggung, dan hal itu merupakan hal normal.
Iapun menjelaskan bahwa banyak sekali manfaat yang akan diterima oleh seorang laki - laki yang disunat.
"Sunat ini membuang kulit lebih yang ada di alat kelamin, kalau tidak di buang, otomatis kuman akan mengendap didalam dan membuat penyakit baru,"jelas Yuni.