Tutup BBGRM, Karolin Minta Program Jambanisasi Harus Dilanjutkan

Bupati Landak Karolin Margret Natasa menutup kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Ke 25 tingkat Kabupaten Landak Tahun 2018

Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ALFON PARDOSI
Bupati Landak Karolin Margret Natasa menutup kegiatan BBGRM ke 25 tahun 2018 di Desa Caongk, Kecamatan Mempawah Hulu pada Kamis (20/12/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Alfon Pardosi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Bupati Landak Karolin Margret Natasa menutup kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Ke 25 tingkat Kabupaten Landak Tahun 2018 di Kantor Desa Caokng, Kecamatan Mempawah Hulu pada Kamis (20/12/2018)

Kegiatan yang berlangsung sejak 7 November 2018 itu pun resmi ditutup. Dalam sambutannya, Bupati Landak mengajak masyarakat untuk dapat menerapkan pola hidup sehat, dengan salah satu contoh program yang diberikan Pemkab Landak.

Yakni program Jambanisasi menjadi fokus pelaksanaan kegiatan BBGM ke 25 tersebut. Pada BBGRM ke 25 yang berlangsung di Desa Caokng, program jambanisasi yang sudah teralisasi sebanyak 198 unit.

Terdiri dari sembilan unit di Dusun Pakan, 26 unit di Dusun Keranji, dan 46 unit di Dusun Pelanjau, 75 unit di Dusun Kayu ara dan 38 Dusun Caokng.

Baca: Zodiak Minggu ini, Akhir Tahun Saat Mengatur Ulang Rencana Untuk Tahun Baru

Baca: Miliki Tribun Family Card, Gratis Pemeriksaan Kesehatan Rutin Laboratorium Klinik Sakura

"Makanya pada BBGRM kali ini, saya minta secara khusus program jambanisasi ini. Saya sudah mengingatkan kepada para SKPD memberikan satu program saja agar kita semua bisa bekerja secara fokus," ujarnya.

Lanjutnya lagi, di Desa Caokng ini kita bersyukur sudah membantu masyarakat dengan program jambanisasi sebanyak 198 unit pada kegiatan BBGRM ini saja
"Ke depan program ini akan terus dilanjutkan," Ucap Karolin.

Selain itu, Bupati Landak juga mengajak masyarakat kabupaten Landak melalui peringatan BBGMR ke 25 ini untuk terus meningkatkan pentingnya rasa kebersamaan baik di Desa mau pun di Kota.

Sehingga dengan membangun kembali kegiatan bergotong royong, akan mempermudah semua pekerjaan dan menumbuhkan rasa kebersamaan.

"Melalui BBGRM ini, kita diuji apakah gotong-royong kita ini masih ada atau tidak. Makanya kita diuji, kita punya kesadaran, rasa malu dan kekompakan kita. Saya berharap, di Desa Caokng kekompakan itu masih ada, agar dapat menjadi contoh untuk Desa sekitar dengan kegiatan BBGRM ini," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved