Pengenalan Sispala Giri Puma SMA 1 Pulau Maya Kayong Utara
Sispala yang dapat membangun kebersamaan membentuk mental secara pribadi dan keharmonisan dalam organisasi.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Anggita Putri
Citizen Reporter
Mahasiswa IAIN
Depi Sartika
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Sispala yang dapat membangun kebersamaan membentuk mental secara pribadi dan keharmonisan dalam organisasi.
Istilah Pecinta Alam di Indonesia,kegiatan ini sebenarnya belum lama dikenal oleh banyak orang.
Tetapi kegiatan ini memang sudah ada sejak dulu, diselenggarakan oleh kelompok-kelompok yang bergerak dibidang lingkungan hidup dan konversi alam.
Kegiatan ini berkaitan dengan upaya pelestarian alam, yang sudah ada sejak tahun 1912, dengan terbentuknya De Nederlandsh Indische Vereneging Tot Natuur Rescherming. Kemudian pemerintah Hindia Belanda mulai terlibat dalam hal ini secara konkret sejak tahun 1937.
Baca: Pemantau Pemilu Harap Bawaslu Gencarkan Sosialisai Mobil Branding
"Perkembangan kelompok-kelompok Pecinta Alam ini semakin pesat di seluruh tanah air sampai sekarang ini, bahkan disekolahan saya pun yaitu SMAN 1 Pulau Maya Kayong Utara," kata Septi Mahasiswa IAIN.
Dibilang daerah terpencil telah mengenal istilah Pecinta Alam yang biasa kami sebut SISPALA dan kegiatan ini termasuk Organisasi sekolah, organisasi ini kami berinama SISPALA GIRI PUMA dan kebetulan disini saya salah satu dari anggota yang merintis organisasi ini.
Kalau kita menilik asal katanya, ‘Pecinta’ artinya orang yang mencintai, dan alam dapat diartikan segala sesuatu yang ada di sekitar kita. Kalau kita perjelas lagi, alam berarti segalanya, baik benda hidup maupun benda tak hidup, yang ada di dunia ini.
Seperti Air, Udara, Tanah ini merupakan bagian alam yang dapat membantu kelangsungan hidup kita.
Demikian pula dengan tanaman, hewan, dan manusia,mereka termasuk bagian dari alam ini.
"Saya merasakan semua ini ketika saya telah berada di keluarga tercinta (Sispala), saya merasakan bagaimana saat ketika kita berada didalam kegelapan sepi sunyi hanya ada suara angin yang menghampiri, belajar bagaimana cara bertahan hidup di alam bebas, di Sispala juga mengajarkan kita kedisiplinan. Disini Keberadaan mereka satu dengan yang lain saling mempengaruhi. Di Indonesia, Pecinta Alam adalah pendaki gunung, penulusuran gua, pengarungan sungai, pemanjat tebing dan sekaligus pecinta lingkungan," tukasnya.
Kegiatan Pecinta Alam ini termasuk dalam kegiatan yang ekstrim yaitu mempunyai resiko tinggi (high risk activity) dan kegiatan lebih banyak dilakukan di alam bebas (outdoor activity).
Baca: Apel Besar 3 Pilar di Hotel Aston Pontianak, Jalan Gajahmada
Baca: Presiden Teken P3K, Kini Pegawai Swasta Berpeluang Jadi Kepala Dinas dengan Usia Tertentu