CPNS 2018

Terkait Soal SKB CPNS Tahun 2018 Pemprov Kalbar, Ini Tanggapan Peserta

Dedi memaparkan bahwa beberapa soal juga ada yang melenceng dari apa yang dipelajarinya

Penulis: Ramadhan | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ DAVID NURFIANTO
Hafis dan Dedi, peserta yang mengambil formasi rekam medik, saat ditemui Tribun usai tes melaksanakan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS tahun 2018, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) di Gedung Kopri, Jalan Veteran Kota Pontianak, Senin (10/12/2018).   

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, David Nurfianto

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemprov Kalbar melaksanakan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS tahun 2018, di Gedung Kopri, Jalan Veteran Kota Pontianak, Senin (10/12/2018).

Tampak beberapa peserta telah menyelesaikan tes SKB yang diselenggarakan Pemprov Kalbar tersebut.

Menurut peserta, Lulu yang mengambil formasi cumlaude teknik perairan ahli pertama ini, secara umum dibandingkan dengan tahun lalu tes sekarang ini lebih jujur karena diawasi langsung oleh pusat.

Baca: KPU Sekadau Sempurnakan DPTHP-2, Ini Jumlahnya 

"Jujur saya senang, karena dengan ini tidak akan ada politik yang bermain didalamnya," ujar Lulu saat ditemui usai tes SKB.

Terkait soal yang diujikan, Lulu menuturkan soal SKD dan SKB ini sangat berbeda. SKD ini umum pertanyaannya, sedangkan pertanyaannya SKB khusus bidang sesuai formasi yang diambil.

Baca: 40 Pejabat Pengawas Uji Kompetensi, Ini Harapan Asisten III Sekda Kalbar

"Lebih mudah SKB dari pada SKD, karena saya kan teknik sipil, nah soalnya juga terkain teknik sipil. Kalau SKD ini udah lama dilupakan, karena pelajaran SMA kebanyakan," imbuhnya.

Hal demikian juga dikatakan oleh kedua peserta yang mengambil formasi rekam medik, dimana keduanya menyatakan bahwa SKB lebih mudah dibandingkan SKD.

"SKB ini soalnya lebih mudah dibanding SKD, karena sesuai bidang kita," tutur Dedi.

Namun, Dedi memaparkan bahwa beberapa soal juga ada yang melenceng dari apa yang dipelajarinya.

"jujur beberapa soal ada yang melenceng dari apa yang saya pelajari, membuat kita agak kebingungan. Jawabannya pun agak ambigu, namun tidak seperti SKD pada bagian TKP," tambahnya.

Dedi mengungkapkan TKP itu soalnya panjang, kemudian jawabannya sangat membingungkan. Kalau ini kan tidak seperti TKP, cuma sedikit membuat bingung saja.

"Pada SKB ini ada soal yang buat saya bingung, soal nawacita ini kan tidak kita pelajari sebelumnya. Hal inilah yang melenceng dari apa yang kita pelajari," tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Hafis juga mengatakan soal SKB ini ada beberapa yang melenceng dri profesinya.

"Tadi tuh, ada beberapa soal yang melenceng, soal nawacita tadi, ada sekitar duapuluhan lebih. Nah, tentang ini kan tidak kita pelajari," jelasnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved