Curhat Amoi Singkawang Kala Didaulat Jadi Miss Hakka Internasional Best Friendship

Best Friendship diraih Lusi pada Final Miss Hakka Internasional di Mei Zhou, Tiongkok, yang dimulai sejak Minggu (2/12/2018).

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIDHOINO KRISTO SEBASTIANUS MELANO
Ketua Perkumpulan Hakka Indonesia (Perhakin) Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie (kanan) berfoto bersama Miss Hakka Internasional Best Friendship, Lusi (kiri) di rumah dinas Wali Kota Singkawang, Jalan Kridasana, Minggu (9/12/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Ketua Perkumpulan Hakka Indonesia (Perhakin) Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie menggelar malam syukuran Kemenangan Lusi sebagai Miss Hakka Internasional Best Friendship di rumah dinas Wali Kota Singkawang, Jalan Kridasana, Minggu (9/12/2018).

Best Friendship diraih Lusi pada Final Miss Hakka Internasional di Mei Zhou, Tiongkok, yang dimulai sejak Minggu (2/12/2018).

Undangan langsung dari Ketua Perbakin yang juga Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie merupakan kebanggan dan kesan tersendiri bagi ia dan keluarga.

Lusi merasa sangat berbangga dan terhormat bisa diundang oleh Ketua Hakka sekaligus Wali Kota Singkawang.

"Itu sebuah kesempatan dan apreasiasi yang tinggi bagi saya. Sangat bersyukur dan berbahagia," kata Lusi.

Baca: Tjhai Chui Mie Sambut Miss Hakka Internasional di Singkawang

Baca: Amoi Singkawang Raih Piala Best Friendship di Grand Final Pemilihan Miss Hakka Internasional 2018

Baca: Dukung dalam Doa, Amoi Singkawang Bersaing dalam Grand Final Miss Hakka Internasional Tiongkok

Perasaan pemilik nama mandarin Cong Man Man ini bercampur aduk ketika namanya disebut sebagai Miss Hakka Internasional di Mei Zhou, Tiongkok.

Rasa senang dan ucapan syukur ia haturkan karena tak menduga bisa meraih predikat ini.

Raihan ini sangat membanggakan baginya. Apalagi predikat ini penuh dengan makna dan rasa yang luar biasa.

Proses karantina selama sebulan dilalui hingga meraih predikat ini. Menurutnya penilaian dilakukan juri dari segi attitude, karakter maupun kepribadian.

Penekanannya terletak pada karakter dan attitude. "Mungkin dari segi attitude, karakter kita, kepribadian kita yang kita membantu orang, ramah, mungkin itu juga jadi penilaian juri," tuturnya.

Skill berbahasa asing menjadi sangat penting di ajang internasional kata Lusi. Apalagi di ajang ini, bahasa Mandarin dan Hakka menjadi sangat penting karena digunakan setiap hari.

Skill bahasa Mandarin yang fasih membuat Lusi tak kesulitan berkomunikasi selama berkompetisi di Tiongkok.

Di sana setiap harinya kegiatan mereka diliput oleh media lokal dan nasional Tiongkok.

Setiap ada kesempatan ia selalu mempromosikan Indonesia dan Kota Singkawang.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved