Upaya Dinkes Ketapang Tekan Angka Kasus DBD
Selain, fogging pihaknya melakukan imbauan dan penyuluhan kesekolah-sekolah lantaran dari data yang ada penderita DBD kebanyakan anak-anak
Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Nur Imam Satria
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ketapang, Rustami, telah melakukan upaya-upaya untuk menekan jumlah pasien korban DBD khususnya di wilayah-wilayah yang jumlah kasusnya meningkat.
Ia mengaku, saat ini fogging sudah dilakukan diberbagai wilayah termasuk di Kecamatan Delta Pawan yang terdapat banyak kasus DBD. Fogging dilakukan dengan bekerjasama dengan pihak kelurahan atau desa setempat.
Baca: Meningkatnya Jumlah Pasien Anak, RSUD Agoesdjam Ketapang Tetap Maksimalkan Pelayanan
Baca: Dinkes Ketapang Benarkan Peningkatan Jumlah Kasus DBD
"Kalau Delta Pawan yang banyak kasus kalau untuk Puskesmas Kedondong diwilayah Sukaharja dan Payak Kumang, untuk Puskesmas Sukabangun di desa Kalinilam sedangkan Kelurahan Sampit yang sebelumnya banyak kasus kali ini terjadi penurunan kasus," tuturnya, Jumat (30/11/2018).
Selain, fogging pihaknya melakukan imbauan dan penyuluhan kesekolah-sekolah lantaran dari data yang ada penderita DBD kebanyakan anak-anak berusia 5 hingga 14 tahun yang masuk kategori berumur sekolah TK hingga SMP.
"Artinya ada kemungkinan mereka diserang nyamuk pembawa DBD pada saat jam sekolah, kan biasanya anak-anak usia sekolah mulai beraktivitas pukul 07.00 hingga 11.00 dan kemudian sore lanjut lagi les, saat disekolah juga biasanya mereka tidak sadar kalau ada nyamuk menggigit. Makanya kita lakukan penyuluhan kesekolah-sekolah meminta sekolah turut menjaga kebersihan dan mengimbau orangtua murid untuk memberi anak-anak lotion anti nyamuk sebelum berangkat dan pada saat berada disekolah. Ini merupakan upaya pencegahan yang kita lakukan," akunya.