Pengukuhan Peran Ketemenggungan Diharapkan Tunjang Kemajuan Kalbar
Staf Ahli Gubernur Bidang Sosial dan Sumber Daya Manusia, Syawal Bondoreso mewakili Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Staf Ahli Gubernur Bidang Sosial dan Sumber Daya Manusia, Syawal Bondoreso mewakili Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji pada Pembukaan Konferensi Temenggung Internasional di Gedung Pancasila Sintang, Rabu (28/11/2018) malam.
Pada kemajuan zaman ini, menurutnya masih banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan Temenggung di daerahnya. Sebab keberadaan Temenggung tidak kukuh dan tidak banyak diketahui masyarakat adat Dayak.
Hal inilah yang kemudian membuat munculnya ekses negatif di masyarakat mengenai Temenggung, yang dinilai hanya bertujuan untuk memaksakan kehendak hukum adat dan sanksi adat Dayak yang tidak sesuai.
Baca: BTS Raih Lima Penghargaan, INI Daftar Lengkap Pemenang Asia Artist Awards 2018
"Ekses negatif ini pada akhirnya sampai kepada penilaian masyarakat luas bahwa Temenggung adat Dayak melakukan komersialisasi terhadap hukum adat," ujar Syawal.
Oleh karena itu, dirinya berharap dengan diselenggarakannya Konferensi Temenggung adat Dayak ini dapat mengukuhkan keberadaan Tumenggung.
"Dengan demikian para Temenggung dapat melaksanakan fungsinya untuk menegakkan hukum adat yang berlaku dalam masyarakat adat Dayak," tambahnya.
Selain itu, peran tugas dan fungsi Temenggung yang telah dikukuhkan tersebut dapat membawa kehidupan masyarakat adat Dayak ke arah yang lebih baik dan sejahtera.
"Saya juga berharap dari hasil konferensi ini dapat meningkatkan ketaatan hukum dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara, demi memperkokoh negara kesatuan Republik Indonesia yang berguna untuk menunjang pelaksanaan pembangunan di Provinsi Kalimantan Barat," pungkasnya.