BEM Poltesa Gelar Dialog Kepemudaan Bersama Mahasiswa dan OKP, Ini Yang di Bahas!

Pahmi Ardi Presiden Mahasiswa Poltesa yang juga merupakan tuan rumah dialog itu mengatakan bahwa Revitalisasi Pergerakan Mahasiswa

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ M WAWAN GUNAWAN
Pelaksanaan kegiatan Dialog kepemudaan yang di laksanakan oleh BEM Politeknik Negeri Sambas, Jum'at (9/11/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak M Wawan Gunawan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS,-Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Negeri Sambas (Poltesa) menggelar dialog kepemudaan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda pada, Jumat (9/11/2018).

Kegiatan yang di selenggarakan di Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Sambas itu, membahas tentang lemahnya sikap kepekaan mahasiswa di Indonesia dan di Kabuapaten Sambas saat ini.

Baca: Update Terbaru Peserta Yang Memenuhi Passing Grade CPNS Kabupaten Sambas

Baca: Bupati Sambas, Pantau Test CPNS Lewat CCTV

Pahmi Ardi Presiden Mahasiswa Poltesa yang juga merupakan tuan rumah dialog itu mengatakan bahwa Revitalisasi Pergerakan Mahasiswa di Era Millenial adalah revitalisasi mental.

"Revitalisasi mental perlu di gaungakn pada diri pemuda dan mahsiswa di era millnieal ini, karena banyaknya kita melihat tampilan mahasiswa dan orang2 pergerakan zaman sekrang yang sudah tampil elitis. Tampil seperti seorang penjabat parlemen yang memang tentunya sangat jauh berbeda karakter mahasiswa kemarin." Ujarnya, Jum'at (9/11/2018).

Pahmi menambah, Mahasiswa harus hadir sebagai penyalur aspirasi rakyat dengan tujuan kemaslahatan dan kesejahteraan bagi rakyat.

"Mahasiswa sekarang untuk mengkritisi dan melalukan pergerakan kebanyakan berginingnya kepada pemerintah sehingga terkadang perjuangan dan gerakan yang hadir tidak murni menyuarakan kepentingan rakyat namun hanya untuk kepentingan sepihak, dan itu juga perlu di revitalisasi," tegasnya

Sementara itu, Dalam menyikapi perkembangan zaman yang semakin maju kita perlu berbenah diri. Karena menurut Ardi dengan majunya teknologi dan memasuki MEA maka semuanya harus bersiap.

"Zaman yang semakin berkembang hadirnya era digitalisasi yang semakin maju sebagai generasi yang mengaku peduli terhadap umat dan bangsa kita harus segera berbenah terutama dalam sisi mental dan pemikiran untuk dapat bersaing dengan orang-orang asing terutama untuk mengahadapi MEA dan AEC", jelasnya.

Sementara itu, ketua panitia kegiatan lemahnya daya kepekaan dan kritis mahasiswa di Indonesia dan di Kabupaten Sambas terhadap persoalan yang ada, pada khsusunya tentu menjadi sebuah persoalan yang harus di diskusikan.

Maka dengan demikian, Dialog interkatif itu mengangkat tema "Revitalisasi Pergerakan Mahasiswa Menyikapi Perkembangan Zaman di Era Millenial,".

Turut hadir dalam dialog tersebut, narasumber dari HMI Cabang Sambas, KAMMI Komsiariat Sambas, Presiden Mahasiswa IAIS dan Presiden Mahasiswa Politeknik Negeri Sambas. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved